Rumah warga yang hanyut akibat meluapnya air Sungai Siumate bertambah menjadi 27 unit. Rumah-rumah tersebut tersebar di Desa Naitae dan Desa Tuakau, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Untuk Desa Naitae ada 17 rumah, sementara Desa Tuakau ada 10 rumah. Jadi total saat ini 27 rumah," ujar Kepala Desa Tuakau, Yared Tafetin saat dikonfirmasi detikbali, Kamis (29/12/2022).
Ia menjelaskan, Sungai Siumate meluap pada Rabu (28/12/2022) malam. Selain hanyutkan rumah, banyak lagi perabotan warga yang terbawa arus. Termasuk hasil pertanian seperti padi dan jagung hingga ternak milik warga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternak-ternak seperti babi, sapi, dan kambing yang ada di kandang ikut dibawa banjir," imbuhnya
Meluapnya Sungai Siumate, kata dia, juga menyebabkan sejumlah warga mengalami luka-luka saat hendak menyelamatkan diri. Untuk sementara waktu, warga diimbau agar mengungsi ke rumah keluarga.
Tafetin mengaku sudah berkoordinasi dengen sejumlah pihak agar dibangunkan posko darurat untuk menampung warga terdampak.
"Tadi pagi saya turun ke TKP dan sarankan kepada mereka untuk mengungsi ke rumah keluarga yang aman. Pihak Gereja Efrata dan SD Negeri Siumate merespons baik untuk dibangun posko darurat dan menampung warga yang terdampak di dalam gedung," katanya.
Terpisah, Kapolsek Fatuleu Barat Iptu Muslikan Sara menyebut, jumlah rumah warga mengalami kerusakan di dua desa tersebut sebanyak 52 unit. Ia memastikan tapi tidak ada korban jiwa dalam peristiwa irtu.
"Kejadian itu tadi malam sekitar pukul 21.00 Wita. Informasi saat ini 52 rumah yang terdampak, tapi anggota dan tim BNPB masih melakukan pendataan," kata Muslikan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Kupang, Semy Tinenti menyebut bahwa timnya masih melakukan pendataan terhadap korban. "Teman-teman tim lapangan belum laporkan hasil. Akan kita sampaikan hasilnya apabila sudah dilaporkan," pungkasnya.
(iws/hsa)