Sebanyak tiga unit kapal motor penangkap ikan milik nelayan lokal di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), hancur akibat dihantam gelombang laut.
"Iya, tiga unit kapal, termasuk mesin dan pukat hanyut, hancur," ujar Usa Mansula nelayan di Desa Soliu, Minggu (25/12/2022).
Usa Mansula mengaku sedih dan kesal karena kapal miliknya rusak parah. Pasalnya, ia hanya menggantungkan hidup dari mencari ikan di laut dan menjualnya ke sejumlah desa tetangga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya kesal sekali, tapi harus terima kenyataan karena ini akibat hujan deras. Selama ini kami pancing dengan itu kapal motor, hanya saja sudah hancur," terangnya.
Terpisah, Kepala Desa Soliu Markus Akulas membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, sejumlah nelayan lokal di wilayah Desa Soliu harus menerima petaka akibat cuaca ekstrem yang terjadi Minggu (25/12/2022) dini hari tadi, sehingga alat tangkap berupa ketinting, pukat, dan peralatan lain, hanyut dihantam badai pasang air laut.
"Nelayan lokal di Desa Soliu, alat tangkapan mereka hanyut karena badai pasang air laut," jelas Markus Akulas.
Ia menambahkan, Pemerintah Desa Soliu sementara mendata nelayan untuk menganalisa kerugian yang dialami. Ia menyebut, data saat ini sebanyak 12 orang nelayan kehilangan alat tangkap ikan.
"Pemdes Soliu sementara melakukan pendataan kerusakan alat tangkap ikan. Data saat ini kapal motor yang rusak total itu tiga unit, rusak berat tujuh unit, dan rusak ringan satu unit," pungkasnya.
(irb/hsa)