"Jembatan selama ini baik-baik saja, namun karena luapan air terlalu tinggi sehingga akibatnya putus. Perkiraan kedalaman dan panjangnya 10 meter," ujar Camat Amfoang Barat Daya Yesua To saat dikonfirmasi detikBali, Minggu (25/12/2022).
Yesua To menjelaskan putusnya jembatan tersebut akibat intensitas hujan yang tinggi sejak Sabtu malam sehingga warga yang bepergian ke kebun terhambat. Menurutnya kondisi lalu lintas warga dari arah Kupang menuju wilayah Amfoang Barat Daya, Amfoang Barat Laut, dan Amfoang Utara saat ini tidak bisa dilalui.
"Sudah putus begini, warga sangat kesulitan. Apalagi yang dari Kota Kupang ke wilayah Amfoang bagian pesisir umumnya karena ini salah satu jembatan penghubung utama," terangnya.
Ia mengaku telah mengimbau kepada warganya agar waspada terkait intensitas hujan yang tinggi dengan mengakibatkan bencana alam tak terduga. Selain itu, pihaknya sudah sampaikan ke dinas terkait dengan adanya kondisi jembatan tersebut.
"Warga dari tadi saya sudah sampaikan lewat grup, untuk para Kepala Desa agar memantau keadaan akibat intensitas hujan yang tinggi dan dilaporkan setiap kondisi bila dibutuhkan untuk penanganan. Apabila ada warga yang terdampak banjir supaya manusia dan barang-barang bisa diungsikan ke keluarga di lokasi yang aman. Saya juga sudah sampaikan melalui grup kecamatan dan OPD terkait," pungkasnya.
(nor/hsa)