Fix! Kereta Gantung Rinjani Dibangun di Atas 500 Hektar Lahan Hutan

Mataram

Fix! Kereta Gantung Rinjani Dibangun di Atas 500 Hektar Lahan Hutan

Ahmad Viqi - detikBali
Selasa, 20 Des 2022 17:12 WIB
Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok NTB
Kawasan hutan Taman Nasional Gunung Rinjani Lombok, NTB. (Foto: Ahmad Viqi)
Mataram -

Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) M. Rum mengungkap pembangunan kereta gantung Rinjani akan dibangun di atas kawasan hutan seluas 500 hektar di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR).

Menurut Rum, pihak investor sudah mengirim Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) ke dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup (DLH) NTB untuk proses penyusunan DED (detail engineering Design, FS (feasibility study) dan analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) mengenai pembangunan kereta gantung Rinjani.

"Jadi pihak investor memiliki kewajiban reboisasi 500 hektar lokasi kereta gantung Rinjani. Jadi harus disusun oleh pelaku usaha. Kita pastikan juga kegiatan usaha ini tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup," kata Rum, Selasa (20/12/2022) di Mataram.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Pemerintah NTB sendiri telah memastikan pihak Investor dari PT Indonesia Lombok Resort untuk berkewajiban menjaga kelestarian hutan di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Lombok Tengah.

"Nanti setelah ada DED dan FS baru kemudian amdalnya disusun. Jadi, groundbreaking itu sah walaupun amdalnya tidak ada," kata Rum.

ADVERTISEMENT

Kawasan Hutan Jadi Daya Tarik

Rum menegaskan pembangunan kereta gantung Rinjani yang diperkirakan akan menelan anggaran sebesar Rp 2,2 triliun itu nantinya akan menjual konsep kelestarian hutan di kawasan luar TNGR.

Maka dari itu, Pemda NTB memiliki komitmen lakukan pengawasan jika ada perusakan hutan selama proses pembangunan kereta gantung Rinjani.

"Tapi, perbaikan hutan-hutan yang ada itu nanti tugas investor. Jangan ada sangka buruklah orang yang anti dengan kereta gantung. Kami dianggap akan ada aktivitas ilegal loging. Kita pastikan itu tidak ada, justru investor akan jualan tata kelola hutan kita," katanya.

Nanti imbuhnya, seluruh wisatawan yang akan menikmati kereta gantung Rinjani secara langsung bisa menyaksikan kawasan hutan yang indah dan bagus di luar kawasan TNGR.

"Jadi jualan mereka itu hutan. Kalau tidak ada hutan bagus itu apa yang mereka jual? Kan hutan yang bagus itu yang mereka jual untuk di kereta gantung," katanya.

Rum pun enggan berkomentar terkait berapa biaya reboisasi hutan yang akan digunakan untuk membangun kereta gantung sepanjang 9-10 kilometer di luar TNGR itu.

"Tidak bisa kita tahu detil begitu. Intinya tidak merusak. Karena tidak sampai geopark di luar kawasan TNGR kan. Yang jelas tidak akan sampai kawasan TNGR," katanya.

Baca selengkapnya di halaman berikutnya:

Rum mengatakan titik tertinggi kereta gantung Rinjani akan berada di bawah Pelawangan Rinjani. Jarak antara Pelawangan atau pintu masuk ke kawasan TNGR itu sejauh 2 kilometer.

"Jaraknya itu ada 2 km dari Pelawangan. Jadi kalau ingin melihat Danau Degera Anak Rinjani nanti wisatawan akan berjalan kaki," katanya.

Dia pun mengajak semua jajaran baik Walhi NTB, para komunitas pecinta alam di NTB untuk sama-sama melakukan pengawasan terhadap pembangunan kereta gantung Rinjani ini.

"Mari pemerhati lingkungan yang respect kita awasi bersama. Kita selalu bekerja syukur dan ikhlas. Intinya itu kita minta investor untuk merawat hutan ini," kata Rum.

Dia juga menegaskan bahwa jika ada investor yang merusak kawasan hutan lindung di NTB untuk dilarang bersama-sama.

"Mari kita larang bersama-sama. Tapi ini kan keniscayaan. Investor kita sering disereng lewat medsos. Ini membuat gak enak orang berinvestasi di NTB," pungkas Rum.

Selengkapnya baca di halaman berikutnya:

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah mengatakan ground breaking pembangunan kereta gantung Rinjani bakal dilakukan H+1 pasca hari ulang tahun NTB yang jatuh pada tanggal 17 Desember 2022.

"Pembangunan ini kita tandai dengan kegiatan seremoni nanti untuk peletakan batu pertama pada Minggu (18/12/2022). Kita rangkaikan dengan perayaan hari ulang tahun NTB ke 64," kata Zul, Minggu siang.

Menurut Zul pembangunan kereta gantung Rinjani bakal menelan anggaran Rp 2,2 triliun di luar kawasan taman nasional gunung Rinjani dengan membangun dua unit resort.

Zul mengatakan kereta gantung ditarget selesai pada tahun 2025. Dengan adanya pembangunan kereta gantung Rinjani bakal menjadi Lombok pusat pariwisata dunia dengan mengedepankan perlindungan hutan kawasan.

"Jadi tidak hanya kereta gantung yang dibangun. Jadi di sekitar kawasan nanti akan terbangun sejumlah prasarana pariwisata lainnya yang akan terkoneksi resort dan sebagainya," ujarnya.

Zul juga menilai pembangunan kereta gantung Rinjani merupakan proyek terbesar yang bakal dikerjakan oleh Pemda NTB dengan menggandeng pengusaha asal China dari PT. Indonesia Lombok Resort.

"Jadi kereta gantung akan terintegrasi dangan wisata penunjang. Kita tidak main-main ya. Pembangunan ini tentu kita harus apresisai," kata Gubernur NTB.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Juliana Marins Tewas di Rinjani, Peralatan Tim SAR Mataram Disorot"
[Gambas:Video 20detik]
(dpra/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads