.webp)
Jalan-jalan ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, jangan lewatkan cicipi lezatnya siomay ikan tenggiri satu-satunya di destinasi pariwisata super prioritas (DPSP) itu. Siomay ini dijamin bisa memanjakan lidah. Tekstur yang sedikit kenyal dengan rasa ikan tenggiri dibalur dengan kuah kacang akan membuat ketagihan.
Dengan harga Rp 25.000, kamu sudah bisa menikmati satu porsi siomay ikan tenggiri yang terdiri dari tiga potongan siomay ikan, satu siomay tahu, satu kol, satu telur dan satu kentang. Untuk kamu pencinta pare, bisa juga memesan siomay dengan campuran pare.
 Outlet siomay ini berada di kawasan Marina Waterfront City Labuan Bajo. Foto: Ambrosius Ardin Foto: Outlet siomay ini berada di kawasan Marina Waterfront City Labuan Bajo. Foto: Ambrosius Ardin |
Usaha siomay ikan tenggiri yang diberi nama Homie Kitchen ini sudah berjalan sejak Agustus 2021. Outlet siomay ini berada di kawasan Marina Waterfront City Labuan Bajo. Buka dari jam 10.00 Wita hingga 21.30 Wita.
Owner siomay ikan tenggiri Priska Dian, mengatakan dalam sehari siomay yang dijualnya bisa bisa laku hingga 50 porsi. Selain bisa dinikmati di tempat, siomay ikan tenggiri ini juga tersedia dalam bentuk beku dan sering dipesan oleh wisatawan untuk oleh-oleh pulang ke daerah asalnya.
"Untuk siomay ikan frozen biasa dibeli atau dipesan oleh wisatawan daerah lain, ada yang dari Kupang, Surabaya dan Jakarta," kata Priska di Labuan Bajo, Selasa (13/12/2022).
Ia mengatakan, siomay ikan tenggiri yang dijualnya terbuat dari ikan tenggiri asli. Dalam pembuatannya, ikan itu diblender, lalu dikukus dengan mencampur bahan berupa tepung tapioka, labu dan bumbu dapur untuk menghasilkan siomay dengan rasa yang lezat.
Bermodalkan promosi yang awalnya dari mulut ke mulut, lalu tawarkan melalui media sosial, kini siomay ikan tenggiri milik Priska memiliki banyak pelanggan. Tak hanya disukai oleh warga lokal maupun wisatawan Nusantara, wisatawan asing juga banyak yang membeli.
"Awalnya kami rintis dari berjualan ke teman-teman sendiri. Lalu dari mulut ke mulut banyak yang menceritakan tentang siomay kami ke teman-teman mereka. Kami juga tawarkan melalui sosmed juga. Dan akhirnya banyak yang menjadi langganan kami," ujar Priska.
"Sampai suatu saat kami diberikan tempat yang strategis di tempat jualan kami sekarang sehingga banyak orang dari luar Labuan Bajo dapat menikmati siomay ikan kami," lanjut dia.
Ia mengaku omzet usahanya sangat bergantung pada kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo. "Kalau wisatawan ramai, penjualan banyak. Kalau wisata sepi, kami kena imbas juga bisa sepi. Musim angin seperti bulan November wisatawan juga tidak terlalu ramai," pungkas Priska.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nor/hsa)
