Kuliner jenis mi ayam masih tergolong langka di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Tapi, ada satu outlet yang kerap menjadi langganan para artis di Kota Labuan Bajo. Nama outlet mi ayam itu: Me I Am.
Owner Me I Am, Dhenia Anisa mengatakan outlet miliknya mulai beroperasi sejak Agustus 2021. Artis Nikita Mirzani dan beberapa selebgram sudah mampir ke outletnya untuk mencicipi beragam varian mi ayam racikannya.
"Nikita Mirzani dan kru-nya datang ke sini. Mereka pesan semua menu di sini. Nikita Mirzani malah minta tambah mi ayam, bakso dan pangsit goreng," ungkap Dhenia saat ditemui di outlet-nya, Minggu (4/12/2022) sore.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nikita Mirzani bersama rombongannya datang akhir tahun lalu. Bahkan, kata dia, Nikita memesan semua varian menu di Me I Am. Cita rasanya yang cocok di lidah membuat Nikita saat itu meminta tambahan mi ayam, bakso dan pangsit goreng.
Mi ayam yang disajikan di sini memiliki perbedaan tekstur dan rasa dengan mi ayam pada umumnya. Adanya bumbu tersendiri menjadi rahasianya.
"Pada bumbu pembuatan mi, ada bumbu homemade yang mix pada saat pembuatannya, proses masak," ungkap Dhenia.
Perbedaan lain dari Me I Am dengan mi ayam lainnya adalah varian rasa asin dan manis pada ayam dan rasa yamin pada mi. Selain itu, Me I Am juga menyediakan berbagai topping, seperti ayam asin, ayam manis, bakso, ceker, pangsit goreng, pangsit rebus dan sayuran.
"Memang bisa saya guareented taste Me I Am Bajo berbeda dengan mi ayam lainnya. Mi-nya dibuat sendiri tapi produksinya tidak di Labuan Bajo. Jenis mi-nya kita buat standar taste seperti bakmi cuma presentasinya seperti mi ayam gerobak," ujar Dhenia.
Perbedaan lain yang menjadi ciri khas Me I Am terletak di kuahnya. Mi ayam yang disajikannya memiliki kuah yang lebih kental dan berminyak. Selain itu, kuahnya juga kaya akan rasa rempah, terutama bawang putihnya.
"Kuah kami pun berbeda dari yang lain. Kuah ayam dengan tambahan bumbu dan minyak home made, punya cita rasa tersendiri," katanya.
![]() |
Untuk memastikan rasa Me I Am tetap dengan ciri khasnya, Dhenia mengaku harus mencicipi dahulu mi ayam yang disiapkannya setiap hari di outlet sebelum disajikan ke pelanggan.
"Jadi ini semuanya saya yang masak dan siapin di rumah. Karyawan tinggal hidangkan kalau ada konsumen yang pesan. Tapi setiap pagi, sebelum dihidangkan ke customer, saya selalu cicipi dulu, memastikan rasanya nggak berubah," pungkas Dhenia.
Outlet Me I Am dapat ditemukan di lantai dua Food Court Labuan Square, Jl. Soekarno-Hatta. Harga seporsi mi ayam di sini berkisar antara Rp 25 ribu hingga Rp 40 ribu, mulai dari porsi biasa hingga ukuran jumbo.
Sempat Pesimis
Dhenia mengaku sempat pesimis saat mulai membuka usaha mi ayam di Labuan Bajo. Namun tanpa disangka, saat hari pertama grand opening, respons masyarakat Labuan Bajo ternyata di luar ekspektasinya: mi ayamnya terjual hingga 300-an porsi.
Setahun berjalan, mi ayam dari Me I Am tetap menjadi favorit masyarakat Labuan Bajo. Hal ini terlihat dari pesanan yang tetap tinggi hingga ratusan mangkok tiap harinya.
Dalam sehari, outlet Me I Am bisa menjual hingga 150 mangkok, dan 250 mangkok saat weekend, untuk semua varian menunya. Untuk menu best seller, mi ayam pangsit merupakan yang paling sering dipesan.
Dhenia beberapa kali menerima tawaran untuk membuka franchise Me I Am di beberapa wilayah di Flores, Nusa Tenggara Timur yang cukup jauh dari Labuan Bajo. Namun, ia belum penuhi permintaan itu. Sebab, jika buka frenchise, Ia harus tinggalkan Labuan Bajo berbulan-bulan untuk mengontrol langsung pembuatannya agar cita rasa Me I Am tetap terjaga.
"Sebenarnya sudah banyak yang nawarin untuk frenchise. Tapi dari sayanya belum siap. Takutnya nanti rasanya beda," kata Dhenia.
(iws/hsa)