5 Saksi Diperiksa Soal Penemuan Jari Manusia dalam Sayur Lodeh di Belu

5 Saksi Diperiksa Soal Penemuan Jari Manusia dalam Sayur Lodeh di Belu

Yufen Ernesto Bria - detikBali
Selasa, 13 Des 2022 08:38 WIB
Ilustrasi Garis Polisi
Foto: Ari Saputra
Kupang -

Warga Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) dihebohkan penemuan jari manusia di dalam sayur lodeh. Dua warga yang menemukan itu membeli lauk sayur lodeh tahu di warung Albarka milik Yanti Kumaladewi. Kini 5 orang saksi telah diperiksa.

Kapolres Belu AKBP Yosep Krisbianto saat dihubungi membenarkan penemuan tersebut. Ia mengatakan pihaknya telah melaksanakan pemeriksaan terhadap pemilik warung dan pabrik tahu.

"Pemilik warung dan pemilik pabrik tahu sudah kita periksa," ujarnya kepada detikBali melalui pesan WhatsAp, Selasa (13/12/2022) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akan tetapi, lanjut Yosep para pihak tidak mengetahui tentang asal potongan yang diduga potongan jari manusia.Hasil koordinasi dengan pihak medis kedokteran puskesmas menyatakan bahwa potongan tersebut benar adalah potongan sebagian tubuh manusia.

Pemeriksaan terhadap orang yang bekerja di warung Albarkah serta tempat penjualan tahu tidak ditemukan yang mengalami luka pada jari.

ADVERTISEMENT

"Sehingga kita masih terus gali keterangan dari tempat tahu dimana bahan baku tahu tersebut dibeli," jelas Yosep.

Ia menjelaskan awal itu seorang warga bernama Petrus Watu dan Isto Foa membeli lauk sayur lodeh tahu di warung saat mengambil sayur untuk dimakan, Petrus kaget melihat sepotong daging ujung jari manusia, yang tercampur pada sayur tersebut. Saat itu mereka langsung membawa barang bukti untuk membuat laporan ke Polsek Tasifeto Timur.

"Kasus ini kami masih lidik dan pendalaman, perkembangan seperti apa akan kita sampaikan. Lebih jelas langsung ke Kasat Reskrim," pungkasnya.

Sedangkan, Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Djafar Alkatiri mengatakan telah memeriksa 5 orang saksi.

"Saksi-saksi sebanyak 5 orang sudah kita periksa guna pendalaman kasus," katanya.




(hsa/dpra)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads