Sehari-hari hidup di daratan, biawak komodo di Taman Nasional Komodo ternyata jago berenang. Fakta lainnya, komodo juga memiliki 60 gigi tajam.
Hanya saja, komodo hanya mau berenang saat memburu mangsanya seperti rusa, yang lari ke laut. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Taman Nasional Komodo, Dwi Putro Sugiarto.
"Dia tidak suka berenang tapi kadang-kadang kalau memang mangsanya itu lari kepepet di laut terus dia masuk ke laut rusanya, dia mau tidak mau berenang, kejar untuk tangkap itu mangsa. Kalau tidak kejar mangsa dia tidak berenang," ungkap Dwi di Labuan Bajo belum lama ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fakta-fakta lain tentang komodo, dijelaskan dalam buku Panduan Lapangan Biawak Komodo. Disebutkan, kadal raksasa ini dapat berlari hingga 18 km/jam untuk jarak pendek. Berikutnya, 6 persen mangsa komodo ternyata adalah komodo itu sendiri.
Selain itu, komodo yang terisolasi di kebun binatang dapat melakukan parthenogenesis atau telur menetas tanpa dibuahi oleh komodo jantan. Sementara itu, alat kelamin komodo jantan bernama hemipenis.
Morfologi Komodo
Berikut adalah penjelasan morfologi komodo (tukuran, bentuk, dan struktur hewan) sebagaimana dikutip dari buku yang sama.
Mata komodo memiliki dua jenis kelopak mata. Kelopak mata bagian luar berfungsi untuk menutup mata, sedangkan kelopak bagian dalam berupa lapisan kartilago yang secara rutin menyapu permukaan mata dari arah samping
Berikutnya, rahang komodo. Tak hanya kuat, rahang Komodo juga dilengkapi dengan 60 gigi tajam berbentuk pipih, melengkung dan runcing, dengan bagian dalam yang bergerigi.
Gigi komodo dapat tumbuh hingga 2 cm, berfungsi untuk mencengkeram dan mengoyak mangsa. Air liur komodo mengandung beberapa jenis mikroba bakteri. Komodo juga dipercaya memiliki kelenjar bisa.
Sementara itu, indra penciuman komodo sangat tajam berkat adanya organ Jacobson di bagian langit-langit rongga mulut. Organ ini merupakan sensor saraf yang berfungsi untuk mendeteksi partikel kimia (aroma) yang ditangkap oleh ujung lidah dari udara maupun permukaan tanah, untuk kemudian informasinya dikirim ke otak.
Adapun telinga komodo sangat penting dalam menjaga keseimbangan dan pendengaran. Meskipun demikian, komodo tetap lebih mengandalkan indra penciumannya sebagai yang utama.
Komodo memiliki empat kaki, masing-masing dilengkapi dengan lima jari dengan cakar runcing yang melengkung tajam. Cakar runcing tersebut berfungsi untuk mencengkeram mangsa, menggali sarang, dan pada Komodo anakan, berfungsi untuk memanjat pohon.
Ekor komodo anakan relatif lebih panjang daripada tubuhnya. Seiring beranjak dewasa, panjang ekornya menyamai panjang tubuhnya, namun tumbuh menebal dan lebih berisi yang menandakan sarat dengan otot. Ekor yang kuat ini berfungsi sebagai alat pertahanan, menjaga keseimbangan tubuh ketika berlari, serta berfungsi sebagai dayung saat berenang.
Kulit komodo memiliki sisik, seperti reptil pada umumnya. Namun setiap sisik pada komodo memiliki jaringan tulang di bawahnya yang disebut osteoderm.
Untuk warna kulit, komodo dewasa di TN Komodo berwarna coklat gelap, sedangkan komodo dewasa di Flores Utara berwarna lebih cerah dengan aksen kekuningan terutama di bagian leher dan muka.
(iws/hsa)