.webp)
"Iya tak lolos, karena nama saya masuk sebagai pengurus partai," ujarnya pada detikBali, Jumat (2/12/2022).
Syahril mengaku tak mengetahui kenapa namanya bisa masuk dalam keanggotaan partai. Padahal hingga saat ini, dia hanya sebagai seorang mahasiswa dan tak pernah terlibat dalam partai politik apapun.
"Dari hasil pencarian saya dalam website info pemilu atau Sipol, nama saya ada sebagai pengurus dengan nama Partai Amanat Nasional (PAN). Padahal saya tidak tahu apa-apa," jelasnya.
Syahril juga mengaku baru mengetahui ini setelah mendapatkan informasi dari hasil pendaftaran mengikuti seleksi PPK pada KPU Dompu, dia tak lolos seleksi administrasi. Dalam informasi itu, NIK-nya terdaftar dalam SIPOL atau NIK masuk sebagai anggota partai politik.
Dia berharap namanya bisa dihapus agar bisa mengikuti seleksi panitia pemungutan suara (PPS) tingkat desa kelurahan pada bulan Desember ini. Di samping itu, Syahril tengah melakukan pengaduan melalui helpdesk KPU untuk mengklarifikasi bahwa dirinya benar-benar bukan merupakan anggota partai.
"Saya jelaskan, saya tidak masuk dalam partai politik apapun. Ini dapat menghambat saya yang ingin terlibat sebagai penyelenggara pemilu. Saya berharap partai yang bersangkutan bisa segera mengeluarkan nama saya," tegasnya.
Sementara itu, pengurus partai amanat Nasional Dompu yang hendak dikonfirmasi wartawan di sekretariatnya (kantor DPC) tidak berada di tempat. Hingga berita ini diturunkan, detikBali belum berhasil mengkonfirmasi terkait persoalan tersebut.
(nor/dpra)
