Pesta Pernikahan Berdarah, Pemuda Tewas Ditikam Usai Mabuk Sopi

Kupang

Pesta Pernikahan Berdarah, Pemuda Tewas Ditikam Usai Mabuk Sopi

Yufen Ernesto - detikBali
Jumat, 25 Nov 2022 18:08 WIB
Penikaman massal di Kanada terjadi di lokasi sebuah komunitas. Penikaman tersebut menyebabkan 10 orang tewas dan 15 lainnya luka-luka.
Ilustrasi - Seorang pemuda di Kelurahan Merdeka, Kupang, NTT, tewas bersimbah darah usai ditikam temannya. Sebelum penikaman, mereka sempat mabuk sopi. (Foto: detikcom/detik)
Kupang -

Seorang pemuda bernama AW (18) di Kelurahan Merdeka, Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), tewas bersimbah darah usai ditikam temannya berinisial DR (23), Jumat (25/11/2022) dini hari. Sebelum insiden penikaman itu, mereka disebut sempat mengonsumsi minuman alkohol tradisional jenis sopi hingga mabuk.

Kapolres Kupang AKBP FX Irwan Arianto membenarkan kejadian tersebut. Ia mengungkapkan, insiden berdarah itu terjadi di pesta pernikahan warga setempat.

Awalnya korban dan pelaku serta sejumlah pemuda lainnya sempat pesta miras. Lantaran menenggak sopi berlebihan, para pemuda itu salah paham hingga terjadi cekcok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pelaku langsung cabut pisau dan tikam korban di bagian perut hingga bersimbah darah," kata FX Irwan Arianto kepada detikBali via pesan WhatsApp.

Usai kejadian itu, korban AW sempat dilarikan ke Puskesmas terdekat. Namun, nyawa korban tidak bisa diselamatkan akibat perdarahan.

ADVERTISEMENT

Menurut Arianto, pelaku DR juga sempat menikam pemuda lainnya inisial DN. Akibatnya, DN mengalami luka robek di bagian dada kiri dan sementara dirawat di RS Naibonat Kupang.

"Keluarga korban AW sudah membuat laporan ke Polres Kupang dengan nomor LP/B/295/XI/2022/SPKT/Polres Kupang/Polda NTT tanggal 25 November 2022. Namun korban DN belum membuat laporan," kata Arianto.

Pelaku DR, lanjut FX Irwan Arianto, telah ditahan di ruang tahanan Mapolres Kupang. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.

"Perkembangan masalahnya nanti disampaikan," pungkas Arianto singkat.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads