Mayat Mengapung di Perairan Semau Dipastikan Pasutri Terseret Banjir

NTT

Mayat Mengapung di Perairan Semau Dipastikan Pasutri Terseret Banjir

Yufen Ernesto - detikBali
Minggu, 20 Nov 2022 22:49 WIB
Jenazah Adrohanis yang disemayamkan di Ruang Pemulasaraan Jenazah RS Bhayangkara Kupang telah diberangkatkan ke kampung halamannya menggunakan mobil jenazah sekitar pukul 23.17 Wita. Foto: Yufen Ernesto
Jenazah Adrohanis yang disemayamkan di Ruang Pemulasaraan Jenazah RS Bhayangkara Kupang telah diberangkatkan ke kampung halamannya menggunakan mobil jenazah sekitar pukul 23.17 Wita. Foto: Yufen Ernesto
Kupang -

Mayat pria tanpa identitas yang ditemukan mengapung di perairan Semau, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Minggu (20/11/2022) akhirnya teridentifikasi. Mayat pria tersebut adalah Adrohanis Malafu (43) yang sebelumnya hilang terseret banjir bersama istrinya pada Senin (14/11/2022).

Mayat yang sudah dalam kondisi hancur itu diketahui identitasnya oleh keluarga dari gelang yang dipakai di tangan kiri korban.

Kakak kandung korban Amninadab Malafu mengungkapkan jenazah itu memang benar adalah adik kandungnya, Adrohanis Malafu. Walaupun sudah dalam keadaan hancur dan sulit dikenali, namun ia meyakini jenazah itu adalah saudara kandungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya sangat yakin (adik kandungnya). Makanya saya menolak untuk dilakukan autopsi," ujarnya berderai air mata kepada detikbali di Ruang Instalasi Pemulasaraan Jenazah RS Bhayangkara Kupang, Minggu (20/11/2022).

Sejumlah keluarga yang hadir pun nampak sedih dan mendiam diri. Aminadab menambahkan pasca mendapat kabar penemuan jenazah adiknya itu, ia dan keluarga bersyukur karena korban yang selama ini dalam proses pencarian tim SAR akhirnya ditemukan.

"Kami 11 orang datang dari kampung pukul 17.00 Wita dan sampai di Kupang sudah pukul 20.30 Wita menggunakan mobil pikap," tambah Aminadab.

Ditanya terkait menolak autopsi, Amindab menjelaskan keluarganya menerima kejadian ini sebagai musibah. Ia pun mewakili keluarga korban bersedia menandatangani surat pernyataan penolakan autopsi yang difasilitasi oleh aparat Polsek Fatuleu dan Kepala Desa Kalali.

Sementara, Kapolsek Fatuleu Iptu Muslikan Sara dan Kapospol Barate Aipda Ady Ataupah turut hadir mengawal keluarga korban. Kapolsek Fatule menghimbau kepada keluarga korban yang hadir agar selalu waspada ketika beraktivitas di saat musim hujan.

"Selalu berhati-hati agar kejadian seperti minggu lalu tidak terulang lagi," ucap Iptu Muslikan Sara.

Kini jenazah Adrohanis yang disemayamkan di Ruang Pemulasaraan Jenazah RS Bhayangkara Kupang telah diberangkatkan ke kampung halamannya menggunakan mobil jenazah sekitar pukul 23.17 Wita.

Diberitakan sebelumnya, nasib nahas dialami pasangan suami istri (Pasutri) Adrohanis Malafu (43) dan Theresia Teti (42). Warga Desa Kalali, Kecamatan Fatuleu Barat, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ini hanyut terseret banjir saat hendak pulang dari kebun, pada Senin (14/11/2022) sekitar pukul 16.40 Wita.

ADVERTISEMENT

Keduanya terseret saat menyeberangi sungai Sumlili. Usai terseret, salah satu korban yakni Theresia Teti berhasil ditemukan kurang lebih 1 kilometer dari lokasi awal korban terseret dengan kondisi sudah meninggal dunia. Sedangkan suaminya, yakni Adrohanis Malafu hingga kini belum ditemukan dan masih dalam proses pencarian petugas dan warga.




(nor/dpra)

Hide Ads