Labuan Bajo

Minyak Tanah Langka, Warga Labuan Bajo Antre Berjam-jam

Ambrosius Ardin - detikBali
Sabtu, 12 Nov 2022 22:55 WIB
Warga Labuan Bajo antre membeli minyak tanah pangkalan minyak tanah Norma Yati Komplek SPBU Wardun Pasar Baru, Labuan Bajo, Sabtu (12/11/2022). Foto: Ambrosius Ardin
Labuan Bajo - Puluhan warga Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) antre membeli minyak tanah Sabtu (12/11/2022). Kelangkaan minyak tanah ini berdasarkan pantauan detikBali telah terjadi sejak dua bulan terakhir.

Mereka terlihat mengantre di pangkalan minyak tanah Norma Yati Komplek SPBU Wardun Pasar Baru desa Gorontalo Kecamatan Komodo, Labuan Bajo. Warga mulai mengantre sejak pukul 14.000 Wita dan harus mendaftarkan namanya terlebih dahulu untuk bisa mendapatkan minyak tanah.

Terlihat pemilik pangkalan memegang kertas dan pulpen untuk mencatat nama-nama yang mengantre minyak tanah tersebut. Mereka yang mengantre minyak ini ada anak-anak, orang dewasa baik perempuan maupun laki-laki. Ada yang membawa lebih dari satu jeriken dengan ukuran paling kecil 5 liter.

"Antre mulai jam 2 (pukul 14.00 Wita)," kata Getinsia salah satu warga Labuan Bajo usai membeli minyak pada pukul 18.00 Wita saat ditemui detikBali, Sabtu (12/11/2022).

Warga hanya dijatah maksimal 5 liter per orang. Terlihat beberapa orang yang membawa lebih dari satu jeriken 5 liter, pulang dengan hanya satu jeriken yang terisi. Demikianpun yang membawa jeriken 10 liter, hanya bisa diisi liter.

Antrean minyak tanah bukan kali ini saja terjadi. Hampir dua bulan terakhir sering terlihat antrean panjang di tempat tersebut, dan pangkalan lainnya di Labuan Bajo.

Karena stok minyak terbatas, warga tidak bisa membeli minyak dalam jumlah banyak. Ada jeriken yang dibawa pulang dalam keadaan kosong. Jeriken yang berukuran besar pun hanya bisa terisi setengahnya.

Sejak awal bulan ini, terjadi kelangkaan minyak tanah di Labuan Bajo. Di daerah Kaper, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo minyak tanah yang biasa dijual di pinggir jalan banyak yang habis.

Di tempat yang masih tersisa minyak tanah bahkan pernah dijual eceran Rp15.000/botol kemasan air mineral 1,5 liter. Tapi minyak tidak terisi sampai 1,5 Liter.

"Tidak penuh botol 1,5 liter itu," kata Pestaria warga lain yang membeli 2 botol minyak tanah saat ditemui detikBali beberapa waktu lalu.

Ia mengeluh harga minyak tanah saat ini mahal. Padahal, ia biasa membeli dengan harga Rp7.000/liter.

"Mahal sekali itu Rp15.000 tidak sampai 1,5 liter. Biasanya beli 1 jeriken 5 liter Rp 35.000," keluhnya.

Selengkapnya klik halaman berikutnya

Simak Video "Video: Berenang Bareng Ikan Pari Manta di TN Komodo"


(nor/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork