.webp)
Andy Wibowo (42), pria asal Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, menjadi yang tercepat pada ajang triathlon Ironman 70.3 di Senggigi Lombok Barat, NTB, Sabtu (8/10/2022). Ia menorehkan waktu 4 jam 22 menit saat menempuh jarak 70.3 mil.
Catatan Andy Wibowo itu mengalahkan 406 peserta lainnya dari 20 kategori sesuai usia pada ajang triathlon Ironman 70.3. Para peserta berasal dari 33 negara termasuk Indonesia.
"Menaklukkan trek Ironman 70.3 di Lombok itu suatu tantangan sendiri. Salah satu kesulitan saya adalah di bagian larinya," kata Andy kepada detikBali, Sabtu malam (8/10/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Lama Menginap Wisatawan di NTB Menurun |
Andy mengaku belum puas dengan torehan tersebut. Terlebih, ia pernah menorehkan waktu lebih cepat.
"Walaupun sudah nggak sesusah tahun lalu, ya. Tapi ini belum bisa diselesaikan sempurna. Saya pernah menorehkan waktu tercepat 4 jam 10 menit. Itu di cuaca dingin ya," kata Andy.
Dalam ajang tersebut, Andy harus menjajal trek triathlon Ironman Lombok yang melintasi 1,9 kilometer Pantai Senggigi, 91 kilometer trek sepeda menuju Lombok Tengah, dan lari 21,1 kilometer di tanjakan Senggigi Lombok Barat. Cuaca Lombok yang cukup panas membuatnya semakin tertantang.
"Lombok itu kan cukup panas. Menurut saya ini trek yang cukup baik. Karena yang unik di Lombok itu kan lautnya cukup bagus," kata Andy.
"Saya senang masyarakat Lombok turut serta menyemangati para atlit. Antusiasme masyarakat di sini cukup tinggi. Sangat spesial saya juara di event ini," ujarnya.
Andy juga mengaku senang event triathlon Ironman 70.3 digelar di Indonesia. Ia pun bangga bisa menjadi juara di negara sendiri.
"Medali ini untuk keluarga ya. Mereka support saya selalu dalam latihan dan pertandingan," kata Andy.
Terpisah, peserta Ironman 70.3 perempuan Inge Prasetyo (42) berhasil keluar menjadi juara female dengan menorehkan waktu 4 jam 58 menit. Wanita kelahiran 6 Juni 1980 itu mengaku senang menjadi yang tercepat di kategori 40-42 female pada triatlon Ironman 70.3 di Lombok.
"Saya sudah 15 kali ikut. Juara pertama itu pada Sea Games di Filipina. Rutenya di Lombok ini challenging bangetlah," kata Inge.
Dia mengaku mampu bertahan sampai finis karena fokus kepada lawan yang ada di belakangnya.
"Saya bahkan tidak sempat lihat trek. Pengen selesaikan trek terus nyebur di es batu. Boro-boro lihat pantai," kata Inge.
"Semoga event ini membawa berkah untuk semua," imbuhnya.
(iws/nor)
