Kasus penemuan mayat perempuan di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya terungkap. Guru Taman Kanak-kanak (TK) bernama Haerani alias Rani (29) tersebut ternyata merupakan korban pembunuhan.
Haerani ditemukan tewas di kamar mandi rumahnya, BTN Citra Persada Medas Blok S Nomor 5, Gunungsari, Mataram, Jumat (29/7/2022) sekitar pukul 18.30 Wita. Polisi kemudian melakukan penyelidikan hingga mendapatkan bukti-bukti pembunuhan. Berikut fakta-fakta kasus yang menewaskan Rani.
Tewas Dianiaya
Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol Kadek Adi Budi Astawa mengatakan, korban diduga tewas dianiaya pelaku berinisial S (41), mandor proyek asal Lingkungan Taman Kapitan Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram.
"Korban diduga dianiaya S di kamar mandi rumah korban hingga tewas," ungkap Kompol Kadek Adi Budi Astawa, Kamis (11/8/2022).
Kadek menyebut, kasus dugaan pembunuhan Rani terungkap setelah dilakukan serangkaian penyelidikan dan proses autopsi di RS Bhayangkara Kota Mataram. Korban diduga dianiaya pelaku hingga mengalami luka lebam di bagian dada dan pipi.
"Hasil autopsinya nanti biar Pak Kapolres yang jelaskan ya," ucapnya.
Pihak kepolisian telah memperoleh bukti-bukti pembunuhan yang dilakukan mandor tersebut kepada Rani. Selain itu, pelaku yang kerja di depan rumah korban juga mengakui dia yang membunuh korban usai ditangkap di Jawa Timur.
"Kami sudah kumpulkan bukti-bukti kuat, dari pengakuan pelaku juga mengakui perbuatannya," kata Kadek.
Motif Asmara Rani dan Mandor
Hasil pemeriksaan polisi, terungkap motif pelaku membunuh korban karena masalah asmara. Polisi menduga Rani dan mandor pelaku pembunuhan tersebut menjalin hubungan percintaan.
"Jadi pelaku ini adalah mandor bangunan. Motifnya terkait percintaan. Jadi ada jalinan asmara antara korban dan pelaku. Lengkapnya nanti Pak Kapolresta yang sampaikan," terang Kompol Kadek.
Mandor Sudah Beristri
Polisi mengungkapkan, pelaku ternyata sudah punya istri dan anak. Usai mengamankan pelaku, polisi masih melakukan pendalaman.
"Kami masih selidiki kartu keluarga pelaku biar dapat mendalami identitas pelaku. Yang jelas pelaku sudah menikah dan punya anak," ungkap Kompol Kadek Adi.
Simak Video "Video: Bahlil Incar Papua untuk Produksi Bahan Baku Etanol "
(irb/irb)