Petani Tebu di Dompu Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Presiden 2024

Petani Tebu di Dompu Deklarasi Dukung Ganjar Jadi Presiden 2024

Hanifa Widyas - detikBali
Senin, 25 Jul 2022 19:03 WIB
Sahabat Ganjar
Foto: Istimewa
Jakarta - Ribuan petani tebu yang tergabung dalam Petani Tebu Bersatu (Petebu) Dompu mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo Presiden 2024. Peristiwa ini terjadi di lereng Gunung Tambora, tepatnya di kawasan perkebunan tebu Desa Surinomo, Pekat, Kabupaten Dompu.

Adapun deklarasi tersebut diikuti oleh sedikitnya petani tebu dari lima desa, di antaranya Desa Sorinomo, Desa Pekat, Desa Doropeti, Desa Beringan Jaya, dan Desa Nangakara

Ketua Koperasi Tani Tebu Karya Bersama Kabupaten Dompu Effendi Irawan mengatakan Ganjar punya rekam jejak dan visi yang jelas untuk kesejahteraan para petani. Rekam jejak tersebut, antara lain bantuan permodalan, mengatasi persoalan dalam proses produksi, sosialisasi hasil panen, tata niaga, hingga promosi

Effendi mengungkapkan Ganjar menunjukkan kepedulian di sektor pertanian sejak menjabat di legislatif sebagai anggota DPR RI hingga eksekutif seperti saat ini, yakni pemimpin di wilayah Jawa Tengah.

"Sebagai petani tebu di Kabupaten Dompu, kami percaya Bapak Ganjar Pranowo ini adalah figur yang pro terhadap masyarakat kecil. Dia memperhatikan masyarakat kecil terutama petani yang masih perlu bantuan," ucap Effendi dalam keterangan tertulis, Senin (25/7/22).

Effendi yang juga merupakan Ketua Karang Taruna Desa Surinomo mengaku dampak lesu harga jual tebu yang kini berkisar Rp440 ribu per ton juga dirasakan oleh petani tebu di Kabupaten Dompu. Sementara itu, guna memenuhi kebutuhan gula baik tingkat daerah maupun nasional, perluasan area perkebunan tebu di Dompu masih harus terus dilakukan.

"Jika Bapak Ganjar Pranowo menjadi presiden, kami percaya beliau bisa membantu kami. Harga tebu kami supaya dimaksimalkan. Lalu, perluasan areal kebun tebu melalui bantuan sosial untuk masyarakat yang mau menanam tebu. Karena saat ini masyarakat kesulitan mendapatkan dana untuk menanam tebu," kata Effendi

"Masyarakat mengharapkan agar bantuan dana perluasan setiap tahun terus dikucurkan di kabupaten Dompu, karena saat ini target dari mitra PT SMS belum tercapai, masih jauh," imbuh Effendi.

Effendi menyebut petani tebu se-Kabupaten Dompu siap menjadi garda terdepan mendukung Ganjar Pranowo Presiden 2024-2029. Sebab, sosok Ganjar dinilai sebagai pemimpin berkarakter kuat, ramah, merakyat, tetapi juga tegas jika terjadi suatu permasalahan.

"Jadi sosoknya (Ganjar) diharapkan oleh masyarakat tani untuk memperjuangkan hak-hak tani terutama masalah nilai jual produksi tani kami," jelas Effendi.

Di sisi lain, Imran (30), salah satu petani tebu asal Desa Doropeti, Kecamatan Pekat mengatakan sosok Ganjar merupakan putra bangsa yang dibutuhkan untuk memimpin Indonesia ke depan. Menurutnya, pandangan visioner Ganjar terbukti dapat mengentaskan banyak permasalahan tani.

"Figur dari bapak Ganjar ini luar biasa, beliau sayang anak-anak, pemikirannya jauh ke depan, itulah beliau. Saya sangat menginginkan Pak Ganjar saja yang menjadi presiden untuk kesejahteraan sektor pertanian dan Indonesia lebih maju," ucap Imran.

Diketahui aksi deklarasi Petebu ini merupakan aksi kelima yang dilakukan oleh para petani tebu. Sebelumnya, dukungan Petebu kepada Ganjar digelar di daerah Nganjuk-Jawa Timur, Kabupaten Karanganyar-Jawa Tengah, Kabupaten Ogan Ilir-Sumatera Selatan, dan Kabupaten Way Kanan-Lampung.

Para petani tebu diketahui juga menggaungkan Sumpah Palapa di perkebunan tebu sebelum mengadakan deklarasi. Hal ini dilatarbelakangi oleh tanah Dompu termasuk salah satu dari 10 wilayah yang ingin dipersatukan Gajah Mada pada masa pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit.

Tidak hanya gaung Sumpah Palapa dan deklarasi, acara ini juga diwarnai dengan Gebyar Budaya Nusantara. Masyarakat perwakilan dari delapan suku yang tinggal di Kabupaten Dompu melakukan pawai memakai pakaian adat yang meliputi Bojo, Sasak, Jawa, Osing, Bali, Samawa, Flores, dan Madura. Pawai diiringi permainan Gendang Beleq, alat musik tradisional suku Sasak.

Mereka berjalan dari lokasi deklarasi menuju Lapangan Desa Surinomo dan disambut Reog Ponorogo, Maka Mihui, Prosesi Penerima Tamu adat Dompu, hingga sejumlah tarian; meliputi tarian Gentau, Gandrung, serta Dompu.

Adapula diskusi permasalahan pertanian tebu, santunan anak yatim dan dhuafa, tasyakuran tebang tebu, dan penyerahan sembako bagi warga yang tidak mampu secara door to door.

Hadir dalam acara Perwakilan DPN APTRI, Dwi Irianto Suprihatmoko dan Roby Heranawan, Ketua Laskar Sasak, Lalu Wira Dharma Sengkana, Ketua Forum Kerukunan antar-Suku dan Agama Kecamatan Pekat, Masangang Losong, serta sejumlah kepala desa di Kecamatan Pekat; khususnya wilayah perkebunan tebu, meliputi Desa Surinomo, Desa Pekat, Desa Nangakara, Desa Doropeti, dan Desa Beringan Jaya. (akn/ega)


Hide Ads