Kepala Search and Rescue Kota Mataram Nanang Sigit, mengatakan hal tersebut berdasarkan keterangan pihak keluarga. Hanya saja, Iramahang sudah tak bisa dihubungi sejak sore harinya.
"Sorenya sudah tidak bisa dihubungi. Akhirnya nelayan tersebut ditemukan meninggal dunia pada hari kedua pencarian, Jumat, bersama HP dan perahunya," kata Nanang, Jumat (8/7/2022).
Nanang menjelaskan, penemuan jenazah nelayan asal Bayan itu setelah dilakukan upaya pencarian sejak Kamis sore yang kemudian dilanjutkan Jumat pagi tadi. Petugas SAR gabungan awalnya menemukan perahu korban bertuliskan "Siap 02".
Tak hanya itu, tim juga menemukan HP milik korban sekitar pukul 07.30 Wita pagi tadi. Selang beberapa jam kemudian, jenazah korban akhirnya ditemukan di arah barat daya dengan jarak 3,76 mil dari lokasi penemuan perahu korban.
"Kami sudah evakuasi langsung dan diserahkan ke pihak keluarga yang ada di Pantai Dusun Lokok Mumbul, Desa Mumbul Sari, Kecamatan Bayan," imbuh Nanang.
Sementara itu, salah seorang keluarga korban bernama Ismanep mengaku bahwa korban sudah terbiasa melepas jaring ikan ke tengah laut naik perahu seorang diri. Ismanep mengikhlaskan kepergian korban karena musibah bisa datang sewaktu-waktu. Terlebih lagi, cuaca saat korban melaut menurutnya kurang bersahabat.
"Karena angin cukup kencang juga kemarin. Tapi segala musibah bisa saja terjadi namanya juga di tengah laut," kata Ismanep.
Diberitakan sebelumnya, Iramahang pergi melaut melepas jaring ikan bersama enam orang rekannya di tengah laut Kecamatan Bayan pada Kamis (7/7/2022). Sekitar pukul 12.00 Wita kemarin, enam rekan korban kembali ke daratan sedangkan korban tidak.
(iws/iws)