Salah seorang penjual hewan kurban jenis Kambing, Supriadin (45) menceritakan kisahnya dalam menjual kambing di jalan raya lintas provinsi tepatnya di Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Dia harus menginap untuk menjaga kambing, merawat dan membersihkan tempat jualan.
"Kadang saya sendiri tidur di sini. Ada juga anak dan keluarga yang lain yang membantu," ucap Supriadin pada detikBali Minggu (3/7/2022).
![]() |
Jarak rumahnya dari lokasi jualan cukup jauh. Kambing yang dijual diangkut menggunakan mobil dari rumah. Dia memilih untuk menetap di tempat jualan untuk merawat dan membersihkan lapak dari sisa-sisa makanan kambing.
Sebelum membuka lapak, dia sudah harus mengangkut makanan kambing dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lokasinya juga cukup jauh untuk mengambil makanan kambing.
"Kambing harus dirawat, diberi makanan dan minum agar tidak sakit atau paling tidak agar tidak kurus. Harus diurus segala sesuatunya," ujarnya.
Supriadin mengaku dirinya merupakan warga Desa Madaprama, Kecamatan Woja. Dia memilih berjualan di Desa Bara, Kecamatan Woja dengan alasan akses dengan jalan raya sangat dekat sehingga mudah dijangkau oleh para calon pembeli.
"Saya tinggal di Desa Madaprama. Di sini tidur ada gubuk sawah yang saya bangun, karena ini juga merupakan pekarangan tanah sawah saja," tutur Supriadin.
(nor/nor)