Supriadin Rela Tidur Pinggir Jalan Demi Jual Kambing Kurban di Dompu

Supriadin Rela Tidur Pinggir Jalan Demi Jual Kambing Kurban di Dompu

Faruk Nickyrawi - detikBali
Minggu, 03 Jul 2022 13:42 WIB
Supardin saat menjual kambing kurban di jalan raya lintas provinsi tepatnya di Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Minggu (3/6/2022)
Supardin saat menjual kambing kurban di jalan raya lintas provinsi tepatnya di Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Minggu (3/6/2022). Foto: Faruk Nickyrawi
Dompu - Menjelang Hari Raya Idul Adha, para pedagang hewan kurban dadakan sudah bermunculan di pinggir jalan di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tak banyak dari mereka yang rela tidur di tempat jualan karena lokasi dengan rumah cukup jauh.

Salah seorang penjual hewan kurban jenis Kambing, Supriadin (45) menceritakan kisahnya dalam menjual kambing di jalan raya lintas provinsi tepatnya di Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu. Dia harus menginap untuk menjaga kambing, merawat dan membersihkan tempat jualan.

"Kadang saya sendiri tidur di sini. Ada juga anak dan keluarga yang lain yang membantu," ucap Supriadin pada detikBali Minggu (3/7/2022).

Salah seorang penjual hewan kurban, Supardin di jalan raya lintas Provinsi tepatnya di Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Minggu (3/7/2022)Salah seorang penjual hewan kurban, Supardin di jalan raya lintas Provinsi tepatnya di Desa Bara, Kecamatan Woja, Kabupaten Dompu, Minggu (3/7/2022) Foto: Faruk Nickyrawi



Jarak rumahnya dari lokasi jualan cukup jauh. Kambing yang dijual diangkut menggunakan mobil dari rumah. Dia memilih untuk menetap di tempat jualan untuk merawat dan membersihkan lapak dari sisa-sisa makanan kambing.

Sebelum membuka lapak, dia sudah harus mengangkut makanan kambing dengan menggunakan mobil bak terbuka. Lokasinya juga cukup jauh untuk mengambil makanan kambing.

"Kambing harus dirawat, diberi makanan dan minum agar tidak sakit atau paling tidak agar tidak kurus. Harus diurus segala sesuatunya," ujarnya.

Supriadin mengaku dirinya merupakan warga Desa Madaprama, Kecamatan Woja. Dia memilih berjualan di Desa Bara, Kecamatan Woja dengan alasan akses dengan jalan raya sangat dekat sehingga mudah dijangkau oleh para calon pembeli.

"Saya tinggal di Desa Madaprama. Di sini tidur ada gubuk sawah yang saya bangun, karena ini juga merupakan pekarangan tanah sawah saja," tutur Supriadin.


(nor/nor)

Hide Ads