.webp)
Riski mengalami insiden ditabrak crosser MX2 di Sirkuit Samota, Sumbawa, pada Minggu (26/6/2022). Ia mengaku hanya diberikan perawatan medis karena saat kejadian tidak mengalami sakit. Namun, dua hari setelah MXGP, punggung sebelah kiri Riski mengalami sakit, ia juga menderita luka memar di pinggang dan kaki.
"Kemarin itu cuma diberikan perawatan sebentar, tidak sampai dibawa ke ruang medis. Awalnya kan tidak merasa sakit, saya lanjutkan tugas. Tapi tadi pagi leher susah nengok ke kiri ke kanan. Kerasa ketarik begitu kan," katanya.
Remaja yang baru lulus SMK 2 Sumbawa Besar ini mengatakan, belum ada pihak panitia ataupun pemerintah setempat yang membantunya menjalani pengobatan di Sumbawa. Untuk itu, kini ia pun meminta panitia dan pemda setempat memberikan asuransi pengobatan.
"Saya tidak ada yang cari. Malahan saya cari dia (panitia dan pemerintah) untuk membiayai saya berobat," katanya.
Lanjut Riski, usai kejadian, baik crosser maupun panitia juga tidak ada yang menemuinya untuk meminta maaf. "Saya sebenarnya tidak menunggu itu (permintaan maaf). Tapi tidak ada yang minta maaf. Tidak ada juga yang menemui saya, baik panitia ataupun pembalap," katanya.
Sementara itu, diberitakan sebelumnya, Ketua Ikatan Motor Indonesia Provinsi NTB dr Herman Lalu Mahaputra membenarkan insiden tabrakan tersebut. Ia menyebut korban dalam kondisi baik-baik saja dan tidak mengalami luka.
"Dia tidak kenapa-kenapa. Aman, Alhamdulillah. Kami tetap sigap. Saya sudah cek langsung kemarin dia belum sampai dilarikan ke medical center," kata Herman, ditemui di Pelabuhan Kayangan Lombok Timur, Senin (27/6/2022).
Event MXGP Samota, menurutnya, berjalan sukses dan tidak ada insiden yang harus dikhawatirkan saat balapan. "Aman. Saya kalau belum lihat helikopter itu terbang berarti masih aman kita," tuturnya.
(irb/irb)
