Kronologi 7 PMI Ilegal Hilang Akibat Kapal Tenggelam di Batam

Kronologi 7 PMI Ilegal Hilang Akibat Kapal Tenggelam di Batam

tim detikSumut - detikBali
Jumat, 17 Jun 2022 21:57 WIB
Operasi penyelamatan kapal yang tenggelam di perairan Batam, Kepri.
Operasi penyelamatan kapal angkut PMI ilegal yang tenggelam di Batam, Kepri, Jumat (17/6/2022). Foto: Dok. SAR Tanjung Pinang
Bali -

7 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal hilang dalam kecelakaan kapal tenggelam di Perairan Pulau Putri, Batam, Kepulauan Riau, Kamis (16/6/2022). Kapal pengangkut 30 PMI yang berlayar menuju Malaysia tersebut, tenggelam setelah menabrak kayu.

Kronologi kejadian diungkapkan Kepala Kantor SAR Tanjung Pinang, Slamet Riyadi, seperti dilansir dari detikSumut. Usai menabrak kayu, kapal tenggelam dan penumpang berhamburan mencari pertolongan. Beruntung saat kejadian melintas nelayan pompong jaring yang membantu penyelamatan para korban. Sebanyak 23 orang berhasil diselamatkan, sedangkan tujuh orang lainnya hilang.

"Telah terjadi laka laut speedboat mesin 200 PK, membawa PMI sekitar 30 orang, kapal menabrak kayu. Sekira pukul 20.03 WIB, nelayan bernama Iwan yang berada di seputaran lokasi menolong para PMI. Selanjutnya menginfokan kepada TNI AL," kata Slamet, Jumat (17/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

TNI AL dan Basarnas yang mendapat laporan langsung ke TKP, guna menyusuri lokasi kapal tenggelam. Sampai saat ini, belum diketahui keberadaan tujuh orang yang dinyatakan hilang bersama kapal itu.

23 PMI Ilegal Asal NTB

ADVERTISEMENT

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Nusa Tenggara Barat (NTB), I Putu Gede Aryadi mengatakan, sebanyak 23 korban kapal tenggelam berasal dari NTB. Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait korban hilang, apakah ada yang berasal dari NTB.

"Ini masih diselidiki, dilakukan pendataan oleh Lanan Kepulauan Riau (Kepri). Kami baru dapat data, dari 30 orang yang tenggelam itu, 23 orang dari NTB. Masih mendalami apakah ada korban jiwa dari NTB," tuturnya.

Berdasarkan data yang diterima Pemda NTB, lanjut Gede Aryadi, enam orang dipastikan dari Kabupaten Lombok Timur, 15 orang dari Lombok Tengah, dan dua orang dari Lombok Barat. Diungkapkan, pihaknya kini tengah mengecek kelengkapan data keberangkatan 23 PMI ke Malaysia tersebut.




(irb/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads