Benny Harman Resmi Dilaporkan Pegawai Resto ke Polres Mabar

Benny Harman Resmi Dilaporkan Pegawai Resto ke Polres Mabar

Djemi Amnifu - detikBali
Jumat, 27 Mei 2022 01:17 WIB
Benny K Harman
Benny K Harman. Foto: dok. DPR
KUPANG -

Polres Mabar telah menerima laporan polisi yang dilaporkan Ricardo T Cundawan, korban penganiayaan Kamis (26/5/2022) pukul 11.10 WITA sesuai dengan laporan polisi nomor: LP/B/134/V/2022/SPKT/Polres Mabar/Polda NTT.

Kapolres Kupang, AKBP Felli Hermanto, SIK, melalui Kasi Humas, Iptu Eka dalam penjelasan tertulis yang diterima detikBali menyebutkan pelapor adalah RTC (21), warga Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat.

Disebutkan kronologis kejadiannya, kasus tersebut terjadi pada Selasa (24/5/2022) sekitar pukul 13.00 WITA, terlapor (Benny Harman) datang ke Restoran Mai Chenggo dan menduduki meja VIP.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah itu korban memberitahukan kepada terlapor (Benny Harman) untuk tidak duduk di tempat tersebut, dan korban mengarahkan kepada terlapor untuk duduk di meja di sebelahnya.

Setelah itu korban menuju ruanganmanejer untuk melaporkan kejadian tersebut. Saat korban menoleh ke belakang tiba-tiba terlapor sudah ada di belakang korban dan terlapor langsung menampar korban di bagian pipi sebelah kiri sebanyak 3 (tiga) kali.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Kepolisian Resor Manggarai Barat (Kapolres Mabar) AKBP Felli Hermanto, SIK melalui Kasat Reskrim AKP Ridwan membenarkan laporan penganiayaan oleh anggota Komisi III RP RI, Benny K Harman terhadap karyawan restoran di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

"Terkait kasus ini kita (Polres Manggarai Barat) menerima tiga laporan polisi. Yang pertama oleh karyawan restoran yang diduga dianiaya oleh Benny K Harman," kata Kasat Reskrim Polres Mabar, AKP Ridwan kepada detikBali, Kamis (26/5/2022) malam.

Laporannya sementara dalam proses penyelidikan jajaran Polres Mabar termasuk memeriksa saksi korban yang diduga dianiaya oleh oknum anggota DPR RI Benny K Harman. Kasus ini sendiri sudah terjadi dua hari sebelumnya yakni Selasa (24/5/2022) namun baru dilaporkan ke Polres Mabar.

Kasus ini diduga berawal dari oknum anggota DPR RI Benny Harman yang mendatangi restoran tanpa melakukan reservasi. Padahal, sudah terlebih dahulu dipesan sehingga oleh karyawan restoran mempersilahkan Benny K Harman untuk meninggalkan ruangan tersebut.

Kontan saja, Benny K Harman keberatan sehingga meminta menemui manajer restoran dan sang manajer pun menerima laporan karyawannya. Apa lagi setelah dilakukan pemeriksaan CCTV di restoran tersebut ternyata reservasi baru dilakukan Benny K Harman setelah berada di restoran tersebut.

Benny Harman sendiri kemudian melaporkan balik karyawan restoran dengan sangkaan perbuatan tidak menyenangkan dan menyebar berita bohong kepada publik.

"Kedua kasus ini sementara dalam proses penyelidikan Polres Manggarai Barat," ujarnya.

Diberitakan detikNews, Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman tengah jadi perbincangan karena kabar ribut-ribut dengan karyawan restoran di Labuan Bajo, NTT, hingga berujung dugaan kekerasan. Benny Harman buka suara.

Benny Harman disebutkan terlibat keributan dengan karyawan restoran Mai Ceng'go, Labuan Bajo, NTT, Selasa (24/5) lalu. Seiring kabar yang merebak, beredar juga rekaman CCTV yang menampilkan sosok diduga Benny Harman melakukan kekerasan terhadap karyawan resto tersebut. Benny Harman mengungkapkan awal mula kejadian ini.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima dari Ketua Bappilu Demokrat Andi Arief, Kamis (26/5/2022), Benny mengatakan awalnya dirinya bersama istri, anak, dan keponakannya berada di Restoran Mai Ceng'go pada Selasa (24/5) siang. Setelah masuk restoran, Benny langsung mencari meja dan mengaku tidak menemukan pemberitahuan soal reservasi atau sejenisnya di meja tersebut. Benny mengaku langsung memesan makanan dan diminta menunggu oleh pegawai setempat.

"Sekitar 15 menit kemudian, tanpa ada basa-basi, kami diberi tahu untuk segera meninggalkan ruangan karena ruangan terpakai atau sudah direservasi. Kami dipersilakan keluar. Saya tanya mengapa kami disuruh keluar, apakah kami tidak diperkenankan makan di ruangan yang ber-AC? Memang saya pakai celana pendek dan baju kaus, lagi lusuh karena baru dari kerja kebun," kata Benny.

Benny merasa tidak diperlakukan wajar oleh pelayan restoran. Benny mengaku tidak mendapat penjelasan kenapa dia dan keluarganya diminta keluar. Dia pun ingin bertemu dengan manajemen restoran tersebut.

"Karena merasa diperlakukan secara tidak wajar, kami bermaksud bertemu dengan manajer resto atau pemilik resto, apa sebenarnya yang terjadi. Kami beri tahu karyawan yang melayani untuk memberi tahu manajer atau pemilik bahwa kami ingin bertemu agar tidak terjadi salah paham," ujarnya.

Namun Benny mengaku tidak kunjung dipertemukan oleh pihak manajemen. Benny lalu pergi ke front desk untuk meminta penjelasan.

"Di front desk itu kami menerima informasi bahwa tamu barusan reservasi per telepon setelah kami sekeluarga datang ke tempat itu. Sehingga kami makin merasa bahwa kami diperlakukan semena-mena," ujarnya.

"Pada saat bertemu di ruangan, kami menyampaikan rasa kecewa kami atas perlakuan yang sangat tidak manusiawi atas diri kami. Kami menyampaikan bahwa kami telah diperlakukan dengan cara yang biadab alias tidak beradab atas diri kami. Ini kan daerah destinasi pariwisata super premium. Kalau kami saja diperlakukan begini, apalagi rakyat kecil. Kami mohon penjelasan apa sebenarnya yang terjadi dan alasan apa kami diusir dari ruangan itu," kata Benny.

Setelah menunggu beberapa waktu, Waketum Partai Demokrat itu diberi tahu bahwa pihak manajemen tidak berada di lokasi. Benny bertanya kepada karyawan di lokasi soal alasan dirinya dikeluarkan dari restoran.

"Kami tanya apakah kami bisa bertemu dengan manajer. Dari ibu yang lagi duduk, kami diberi tahu bahwa manajernya lagi ada di Denpasar/Bali. Saya tanya kepada karyawan, siapa yang suruh kamu mengeluarkan kami dari ruangan dan alasan apa, yang bersangkutan tidak jawab," ujarnya.

Ngaku Cuma Ingatkan

Benny mengaku mendorong muka karyawan restoran tersebut. Menurutnya, itu adalah peringatan agar pengunjung diperlakukan dengan sopan santun.

"Saya mendorong mukanya si karyawan dan mengingatkan agar perlakuan terhadap pengunjung harus sopan dan santun. Saya juga meminta ibu yang duduk di ruangan agar memberikan perlakuan yang wajar kepada setiap tamu yang datang," kata Benny.

"Apa yang saya sampaikan ini adalah peringatan kepada semua pemilik resto agar bersikaplah santun selalu kepada semua pengunjung karena Labuan Bajo telah menjadi destinasi pariwisata super premium," kata Benny.

Benny lalu pulang setelah dirinya bertemu dengan seseorang yang disebut pemilik restoran. Pihak restoran, kata Benny, meminta maaf kepadanya.

"Pihak restoran yang diwakili oleh Ibu Kiki dan Rikardo selaku karyawan yang mengusir kami telah menyampaikan permohonan maafnya atas kesalahan mereka," imbuhnya.

Dengar Dilaporkan Polisi

Benny mendengar kabar dirinya dilaporkan ke polisi atas dugaan kekerasan. Benny lantas menyangkal adanya kekerasan yang dia lakukan. Benny menyebut apa yang dilaporkan itu merupakan berita bohong.

"Bahwa hari ini saya dengar kabar bahwa saya dilaporkan oleh manajer Mai Ceng'go ke polisi dengan tuduhan melakukan kekerasan. Manajer Mai Ceng'go juga menyebarkan berita bohong kepada masyarakat bahwa saya melakukan kekerasan berkali-kali/menampar tiga kali terhadap karyawan resto Mai Ceng'go. Kekerasan apa yang saya lakukan? Bukankah pihak manajer resto Mai Ceng'go yang sebenarnya telah melakukan kekerasan perlakuan terhadap kami?" kata Benny.

Benny berencana bakal melaporkan balik pihak restoran. Dia menilai informasi yang beredar telah mencemarkan nama baiknya.

"Pihak kami akan mengajukan laporan polisi atas perbuatan tidak menyenangkan yang kami terima dan juga melaporkan ke polisi pencemaran nama baik, hoaks, dan menyebarkan informasi sesat kepada publik," katanya.




(nor/nor)

Hide Ads