Bali terkenal dengan makanan yang memiliki cita rasa yang lezat dan autentik. Salah satunya adalah tempat sarapan di Jalan Lettu Wayan Sutha I, Desa Sukawati, Gianyar, yakni Nasi Tahu Ni Sarti.
Nasi Tahu Ni Sarti adalah tempat makan favorit masyarakat setempat untuk mengawali hari. Tempat makan ini telah berdiri sejak 1963.
![]() |
Nasi Tahu Ni Sarti merupakan usaha keluarga yang didirikan oleh Nenek Mirin. Uniknya, Nasi Tahu Ni Sarti tidak diambil dari namanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nama Ni Sarti diambil dari nama kakak ipar," kata Ni Wayan Murni, penerus generasi kelima tempat makan ini kepada detikBali, Jumat (8/11/2024).
Ciri khas Nasi Tahu Ni Sarti adalah makanannya yang sangat sederhana. Nasi ini disajikan berisi empat potong tahu goreng setengah matang dengan aneka macam sambal, mulai dari sambal pedas, sambal matah, dan sambal ketela, serta sayur urap Bali, dan kerupuk tahu.
Ketika disantap, nasi tahu ini dominan berasa gurih dan asin. Kudapan ini cocok untuk sarapan. Apalagi ketika kerupuk tahu dicocol dengan aneka sambalnya, jelas makin menggugah selera.
Meskipun sederhana, masyarakat setempat selalu menjadikan Nasi Tahu Ni Sarti sebagai opsi. Salah satu pelanggan setia dari Nasi Tahu Ni Sarti, Ketut Murdita (55).
Murdita sudah menjadi pelanggan setia Nasi Tahu Ni Sarti sejak kecil. Baginya, Nasi Tahu Ni Sarti menjadi pilihan tepat untuk menjaga kesehatan, terutama karena ingin mengurangi konsumsi daging.
"Mengurangi makan daging, intinya enak. Kalau mau kurangi makan daging, makan tahu tempe, lebih sehat," ujar Murdita.
![]() |
Terletak di dalam rumah dengan ornamen khas Bali, Nasi Tahu Ni Sarti adalah tempat makan yang nyaman dan adem. Sarapan di sini, pelanggan akan merasakan suasana makan di dalam rumah sendiri.
Meskipun saat ini teknologi memasak sudah berkembang, warung ini tetap mempertahankan cara masak tradisional yang masih menggunakan kayu bakar dan tungku tanah liat.
Untuk seporsinya, Tahu Nasi Ni Sarti dibanderol Rp 15 ribu. Warung Nasi Tahu Ni Sarti buka setiap hari mulai pukul 07.00 Wita-13.00 Wita.
Artikel ini ditulis oleh Firga Raditya Pamungkas, mahasiswa magang Kampus Merdeka di detikcom.
![]() |
(nor/nor)