Setiap daerah di Pulau Dewata memiliki kuliner khas dan unik. Salah satunya Desa Pidpid, Karangasem, yang juga punya kuliner unik berbahan dasar gayas.
Gayas merupakan larva dari Kumbang. Gayas adalah salah satu hama yang menyerang bagian akar tumbuhan.
Salah satu cara yang dilakukan para petani di Desa Pidpid untuk memberantas hama ini adalah mencarinya secara manual (mencangkul dan membajak). Gayas yang didapat diolah menjadi cemilan atau lauk yang gurih dan enak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dimana Gayas Didapatkan?
Gayas biasanya didapat tepat di akar tanaman yang sudah kuning atau mati. Caranya untuk mengetahui adalah terlihat dari kondisi tanaman yang layu, kuning, bahkan mati padahal tanahnya subur. Untuk membuktikannya tinggal digali sedikit saja, gayas biasanya langsung muncul.
Perkembangbiakan gayas tergolong cepat karena satu ekor gayas bisa bertelur dalam jumlah banyak setiap harinya. Gayas terbagi menjadi dua jenis yakni kecil-sedang bernama 'samlung' dan ukuran besar bernama 'gayas'.
Selain bisa dimakan, gayas yang sudah dibersihkan dari kotorannya juga bisa dijual dengan harga Rp 60 ribu per kilogram.
Jenis Olahan dari Gayas
Gayas biasanya diolah menjadi cemilan atau lauk yang enak bagi masyarakat Desa Pidpid dan sekitarnya.
Biasanya gayas ini dibuat hidangan 'gayas nyat nyat/gayas santan' (digoreng dan di isi santan sampai kental). Makanan ini biasanya ada di Desa Pidpid setiap musim hujan atau musim pertanian. Sedangkan musim kemarau, gayas sudah berpindah ke tempat yang lebih dalam untuk mengeram telur dan tidak ada di bawah akar tumbuhan.
Rasa Olahan Gayas
Bagi yang tidak tahu atau baru melihat olahan makanan ini, mungkin akan merasa menjijikan. Sebab tampilan gayas agak seram dan notabene merupakan sebuah binatang hama.
Bagi masyarakat Desa Pidpid dan sekitarnya, gayas merupakan makanan enak dan bergizi. Rasanya yang gurih dan renyah membuat makanan ini cocok digunakan cemilan dengan sambal bawang dan tak jarang juga digunakan sebagai lauk pauk.
Waktu Untuk Bisa Mencicipi Gayas
Bagi anda yang penasaran, bisa mencicipi olahan ini di Desa Pidpid, Abang, Karangasem setiap musim bercocok tanam, yakni Desember sampai Maret.
(nor/nor)