Lezatnya Nasi Balap Puyung Inaq Esun, Kuliner Legendaris Lombok Sejak 1970

Lezatnya Nasi Balap Puyung Inaq Esun, Kuliner Legendaris Lombok Sejak 1970

Edi Suryansyah - detikBali
Senin, 22 Jul 2024 09:31 WIB
Warung Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang terletak di depan Lapangan Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)
Foto: Warung Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang terletak di depan Lapangan Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)
Lombok Tengah -

Nasi balap puyung Inaq Esun adalah makanan khas yang berasal dari Desa Puyung, Kecamatan Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB). Inaq Esun merupakan orang bersejarah di balik keberadaan Nasi Balap ini.

Foto perempuan tua mengenakan batik hitam serta sebuah kain putih yang melingkar di kepalanya itu terpajang di sejumlah warung makan nasi balap puyung. Nama Inaq Esun memang sudah tak asing di telinga masyarakat, terutama bagi mereka yang sudah berkunjung ke Pulau Lombok.

Nasi balap puyung Inaq Esun terdiri dari nasi putih, ayam pelecing, ayam kriuk, dan kacang kedelai kering. Nasi ini berbeda dengan nasi balap lainnya yang setiap porsi diberikan kentang kriuk dan kacang panjang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut cerita cucu Inaq Esun, Muhamad Zohri, asal muasal nama Nasi Balap Puyung sekitar 1970. Inaq Esun saat itu menjual nasi di Pasar Kebun Roek, Kota Mataram, dengan sistem barter. Pembeli tidak perlu membayar menggunakan uang, namun mereka juga bisa makan cukup dengan membayar pakai barang kebutuhan sehari-hari.

Sedangkan untuk nama nasi balapnya kata itu diambil dari kebiasaan salah satu cucu Inaq Esun yang kerap melakukan aksi balap liar di jalan raya. Cucunya itu acap kali memenangkan balapan, cucunya ini selalu mentraktir teman-temannya di warung Inaq Esun.

ADVERTISEMENT

"Nah dari sini lah nasi balap puyung Inaq Esun, lahir dari sana dan sekarang banyak dikenal," kata Zohri kepada detikBali, Minggu (21/7/2024).

Resep Nasi Balap Inaq Esun

Warung Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang terletak di depan Lapangan Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)Penampakan seporsi Nasi Balap Puyung Inaq Esun. (Edi Suryansyah/detikBali)

Zaki menjelaskan cara pembuatan makanan khas Lombok ini terbilang cukup mudah. Ia hanya membutuhkan beberapa bumbu dasar, seperti cabe, bawang merah, bawang putih, terasi, penyedap rasa, dan garam.

Zaki menyebut tidak ada bumbu yang rumit dari pembuatan makanan ini. Hanya saja, nasi balap puyung Inaq Esun memang memiliki takaran khas yang diterapkan sebagai pembeda dengan yang lain.

"Kalau bumbu sih nggak terlalu banyak sih. Nggak ada yang lain, cuma ada takaran khusus," terangnya.

Cara pembuatannya juga sangat mudah, pertama-tama ayamnya harus dipanggang setengah matang terlebih dahulu. Setelah itu baru dicincang-cincang, kemudian diberikan bumbu dan dimasukkan ke wadah untuk digoreng bersama bumbunya selama 20 menit.

"Itu untuk ayam pelecingnya. Kami masaknya itu pakai kayu bakar. Kalau untuk ayam kriuk itu kami suwir dulu, baru kami goreng. Nggak terlalu ribet," ungkap Zaki.

Cabang Nasi Balap Puyung Inaq Esun

Warung Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang terletak di depan Lapangan Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)Suasana 1arung Nasi Balap Puyung Inaq Esun di depan Lapangan Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)

Diceritakan Zohri, usaha Inaq Esun ini diteruskan oleh anak-anaknya. Hampir seluruh anaknya memiliki usaha yang sama dengan membuka warung di tempat yang berbeda-beda.

Untuk warung induknya diteruskan oleh anak kedua Inaq Esun yang saat ini memiliki dua cabang. Yakni cabang di samping POM Bensin Bandara Internasional Lombok (BIL) dan depan Lapangan Puyung.

"Kalau warung induk sih itu ada dua, satu di depan bandara dan di sini (depan Lapangan Desa Puyung)," ujar Zohri.

Sedangkan warung Inaq Esun yang lainnya itu merupakan milik dari anak-anak yang lain. Meski menjual produk yang sama, secara management keuangan mereka berbeda-beda.

"Namanya sama, tapi dapur beda-beda. Sekarang tinggal tiga anak Inaq Esun yang masih hidup. Dan itu yang meneruskan usaha ini," bebernya.

Perbedaan Nasi Balap Puyung Inaq Esun dengan Nasi Balap Puyung Bisa

Warung Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang terletak di depan Lapangan Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)Suasana warung Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang terletak di depan Lapangan Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)

Nasi balap puyung Inaq Esun memang diakui memiliki cita rasa yang berbeda dari nasi balap puyung pada umumnya. Rasa pedas khasnya cukup terasa di lidah penikmat. Untuk menu, pemilik hanya menyediakan dua model yaitu ekstra pedas dan standar.

Menurut Zaki, warung nasi balap puyung Inaq Esun itu hanya menyajikan Nasi Balap biasa saja. Pihaknya sengaja tidak menambahkan dengan kacang panjang dan kentang kriuk untuk mempertahankan khas dan cita rasa.

"Kalau kami hanya itu, ada nasi putih, ayam pelecing, ayam kriuk, dan kedelai. Kami nggak pakai sayur seperti warung yang lain," katanya.

Zaki mengaku kerap menerima masukan dari pembeli untuk menambah varian dengan yang lain. Hanya saja, ia selalu menjawab jika nasi balap puyung Inaq Esun adalah suatu warisan yang harus dipertahankan, begitu juga soal rasa dan isiannya.

"Ini kan tujuan kami hanya meneruskan saja. Nggak ada tambahan lain, agar beda dengan yang lain juga sih," ujarnya.

Harga Nasi Balap Puyung Inaq Esun

Warung Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang terletak di depan Lapangan Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)Warung Nasi Balap Puyung Inaq Esun yang terletak di depan Lapangan Desa Puyung, Kecamatan Jonggat, Lombok Tengah. (Edi Suryansyah/detikBali)

Cucu Inaq Esun dari anak kelima ini mengungkapkan bahwa harga per porsi nasi balap puyung Inaq Esun ini terbilang cukup terjangkau. Sajian nasi putih, ayam suwir, ayam kriuk, dan kedelai goreng, dibanderol Rp 23-25 ribu saja.

"Untuk per porsi itu Rp 23 ribu saja. Cuma bedanya itu kalau mereka pesan yang pedas dan ekstra pedas itu hanya menambah Rp 2 ribu saja karena ada tambahan lauk," ungkapnya.

Begitu dengan makanannya, Zaki juga menyediakan sejumlah varian air minum. Seperti, es teh, es jeruk dan air putih dengan harga Rp 5-10 Ribu.

"Kalau pun mau nambah hanya ada kerupuk saja. Hanya itu menu yang ada, ndak ada tambahan lain," terangnya.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads