Serombotan ini cukup mudah ditemukan di warung-warung, pasar senggol, dan pusat kuliner di Pasar Seni Klungkung. Bahkan pada hajatan-hajatan di Klungkung pasti menyediakan menu serombotan ini.
Serombotan mirip dengan gado-gado. Kelebihannya, serombotan menggunakan sayur yang lengkap, dari sayur matang hingga mentah tersedia.
Ada sayur kacang panjang, kangkung, pare, tauge, kedelai goreng, hingga kacang goreng. Serombotan disajikan dengan bumbu kelapa dan saus sambal cair.
Untuk harga seporsi serombotan, pedagang di Klungkung rata-rata menjual Rp 5 ribu per bungkusnya. Jika ditambah dengan nasi atau ketupat harganya Rp 7 ribu atau Rp 10 ribu.
Salah satunya serombotan yang paling melegenda ada di warung milik Ni Wayan Suparmi di Pasar Seni Semarapura Klungkung. Warung ini buka pukul 08.00 Wita hingga 12.00 Wita saja.
Ni Wayan Suparmi menjual serombotan dengan tiga jenis nasi, yakni nasi sela (ketela rambat), nasi putih, dan nasi jagung. Pembeli bebas memilih nasi yang disukai untuk teman makan serombotan.
"Dulu ada nasi cacah (dari ketela pohon), sekarang bahannya jarang ada, jadi itu saja cukup. Pembeli bebas memesan ada Rp 5 ribu dan jika lengkap nasi paling mahal Rp 10 ribu dan sudah bisa makan di tempat," kata Suparmi yang dikenal dengan panggilan Bu Amik, Minggu (14/1/2024).
Bu Amik adalah penjual serombotan untuk kesekian keturunan dari neneknya. Sejak kecil ia sudah diajak ibunya berjualan dari rumah ke rumah. Ia melanjutkan warung serombotan ini selama 35 tahun terakhir ini.
"Yang spesial dari serombotan adalah bumbunya. Kalau sayur sudah biasa, yakni semua sayur direbus matang dan setengah matang. Yang mentah cuma kecai (kacang hijau yang baru mau tumbuh setelah direndam seharian)," ujarnya.
Bahan dan Cara Membuat
![]() |
Suparmi menjelaskan cara membuat serombotan. Bahan pertama adalah sayuran (kacang panjang, buncis, kangkung, bayam, kecambah, dan sayur lainnya) direbus dan ditempatkan dalam wadah terpisah.
Kemudian goreng kacang tanah. Kacang tanah yang dipilih yang masih basah agar hasilnya lebih gurih.
Untuk bumbu kelapanya, pertama-tama kelapa dibakar lalu ditumbuk sampai halus. Setelah itu dicampur dengan bumbu genep Bali.
Sementara untuk saus kacangnya, gunakan kacang tanah yang ditumbuk kasar lalu dicampur dengan bumbu pedas dan air. Setelah itu panaskan untuk lebih matang dan awet.
"Prosesnya cukup panjang dan rumit, karena banyak sayuran dan caranya dibuat dengan alami agar ketemu cita rasa serombotan Klungkungnya. Tapi di Klungkung masyarakat lebih memilih untuk membeli dibandingkan membuat dengan proses panjang," ungkap Bu Amik.
Serombotan Diakui Nasional, Kini Masuk WBTB
![]() |
Cara pembuatan yang unik dan tetap lestari sejak zaman kerajaan, serombotan Klungkung saat ini sudah diakui sebagai salah satu warisan Budaya Nasional. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbud Ristek) sejak 2022 sudah menyatakan serombotan Klungkung menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).
Kepala Dinas Kebudayaan Klungkung I Ketut Suadnyana mengatakan serombotan ini dahulunya dihidangkan untuk para raja. Tapi sekarang sudah merakyat dan membumi di Klungkung sebagai penganan utama serta melabeli Klungkung sebagai Kota Serombotan.
WBTB ini sebagai tanda bahwa Kabupaten Klungkung yang memiliki hak cipta serombotan. Kalaupun kuliner ini berkembang di kabupaten/kota lain, tetapi tidak bisa diklaim karena pemilik atau 'hak ciptanya' tetap ada di Kabupaten Klungkung.
"Cara pelestarian saat ini adalah dengan memberikan ruang-ruang kepada masyarakat lokal untuk terus berjualan serombotan. Setiap kegiatan penting wajib menyediakan menu serombotan ini, terlebih untuk tamu dari luar Klungkung," tandasnya.
(nor/nor)