Mak Beng Resto Legendaris Nomor 3 Dunia, Sambal Khas Jadi Andalan

Mak Beng Resto Legendaris Nomor 3 Dunia, Sambal Khas Jadi Andalan

Aryo Mahendro - detikBali
Senin, 26 Jun 2023 21:43 WIB
Warung Mak Beng baru saja dinobatkan sebagai restoran paling legendaris nomor 3 di dunia versi TasteAtlas.
Foto: Sejumlah pengunjung restoran Mak Beng di Sanur. (Aryo Mahendro/detikBali)
Denpasar -

Warung Mak Beng baru saja dinobatkan sebagai restoran paling legendaris nomor 3 di dunia versi TasteAtlas. Restoran yang khusus menyediakan satu paket menu berisi nasi, ikan goreng, dan sup kepala ikan itu mengalahkan restoran lain dari 147 negara.

Warung Mak Beng selama ini memang digandrungi wisatawan asing dan domestik, terutama yang berkunjung di Pantai Sanur. Sejak siang hingga sore, pengunjung mengalir untuk mendapat giliran dilayani di restoran yang memajang banyak foto artis papan atas Indonesia tersebut.

Dodit, pemilik Warung Mak Beng, mengaku tak tahu kalau restorannya masuk peringkat ke-3 paling legendaris. Namun, dia meyakini cita rasa sambal terasi yang khas membuat pelanggannya makin terpikat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dicari (apa andalannya), memang sambal. Yang kedua, baru supnya. Sambal memang yang utama. Sambalnya Mak Beng, the first," kata Dodit ditemui di kediamannya di Sanur, Senin (26/6/2023).

Sambal Mak Beng yang disajikan bersama sup dan ikan goreng.Sambal Mak Beng yang disajikan bersama sup dan ikan goreng. Foto: Sambal Mak Beng yang disajikan bersama sup dan ikan goreng. (Aryo Mahendro/detikBali)

Dengan merogoh kocek Rp 55 ribu, pelanggan akan mendapat sepiring nasi, ikan goreng dengan porsi lumayan besar, sambal, dan sup kepala ikan. Hanya, Dodit tidak menceritakan bumbu apa saja yang jadi bahan untuk membuat sambalnya.

Dodit mengaku tidak mematok ikan tertentu untuk diolah dan dihidangkan kepada tamunya di Warung Mak Beng. Namun, karena restorannya dekat dengan Pantai Sanur, paling sering ikan jangki hasil tangkapan para nelayan yang dihidangkan untuk tamu.

Ikan yang digunakan tergantung ketersediaan seperti ikan tongkol, kakap, tenggiri, atau ikan. Ikan tersebut merupakan hasil tangkapan nelayan lokal di daerah Sanur maupun wilayah Bali lainnya.

"Ikannya itu, kalau dapat ya kami ambil. Kalau dapat jangki, kami ambil. Dapat ikan lain, kami ambil. Tapi ada suatu ikan yang nggak diambil," tutur Dodit.

Ditanya awal mula Warung Mak Beng, Dodit menuturkan bahwa dia adalah generasi ketiga sejak 1941. Awalnya, Warung Mak Beng bukan restoran yang menyajikan masakan atau olahan ikan seperti sekarang.

Mak Beng dahulu hanya menjual beragam jenis makanan biasa dan jajanan. Lebih mirip warung makan biasa. Sayang, putra bungsu dari empat bersaudara itu tak begitu tahu sejak kapan Warung Mak Beng fokus menyajikan olahan ikan.

Lokasi Mak Beng yang berada tak jauh dari bibir Pantai Sanur, jadi satu alasan kenapa fokus menyediakan satu jenis olahan ikan. "Aku penduduk Sanur. Nah, Sanur itu apa yang dekat, ya laut," katanya.

Dodit mengaku saat ini belum terpikir untuk menambah cabang Warung Mak Beng. Menurutnya, cukup cabang Warung Mak Beng di Tabanan dan Ubud saja yang ia jalankan hingga kini.

Komentar turis domestik makan di Mak Beng

Maulidina Marlita, pengunjung asal Malang, mengaku tahu Warung Mak Beng juga dari hasil penobatan warung paling legendaris oleh TasteAtlas di media sosial. Tertarik dengan kabar tersebut, Maulidina lalu memutuskan untuk mencoba sendiri masakan yang disajikan di Warung Mak Beng.

"Saya baru saja melihat Mak Beng ini di unggahan Instagram. Jadi, (peringkat) tiga besar dari 150 yang ada di seluruh dunia. Nah, karena dekat sama hotel, ya sudahlah kenapa nggak (dicoba)," kata Maulidina.

Soal rasa, dirinya mengaku suka dengan cara Mak Beng mengolah ikan jangki. Ikannya garing, dengan daging yang lembut dan mudah 'meleleh' di mulut.

"Sepadan dengan harganya. Daging (ikannya) juga lembut. Seperti masakan rumah. Yang paling aku suka itu kuahnya. Dan porsinya gede. Pasti mengenyangkan," kata Maulidina.

Senada, Lukman Nul Hakim juga mengaku Warung Mak Beng jadi restoran favoritnya di Pantai Sanur. Pria asal Bandung itu sudah beberapa kali menikmati menu olahan jangki di Warung Mak Beng.

Warung Mak Beng Jadi Restoran Legendaris Dunia, Usianya 82 TahunFoto: Seporsi paket ikan goreng dan sup kepala ikan Mak Beng yang mengenyangkan. (Visual/Instagram/Site)

Dia mengaku mendapat rekomendasi dari beberapa rekannya dan unggahan di Instagram. Rasa kuah sup kepala ikannya yang membuatnya ketagihan makan di Warung Mak Beng setiap kali berkunjung ke Pantai Sanur.

"Karena rasanya sudah paling juara. Jadi kalau ke Pantai Sanur, pasti ke Warung Mak Beng dahulu. Pasti ke sini sih kalau ke Bali," kata Lukman.

Diberitakan sebelumnya, TasteAtlas merilis 150 restoran paling legendaris di dunia 2023. Dalam daftar 150 restoran paling legendaris itu, Warung Mak Beng menduduki peringkat ketiga. Peringkat pertama ada Figlmüller di Austria dan kedua ada Katz's Delicatessen di New York, Amerika Serikat.

Warung Mak Beng didirikan oleh Ni Ketut Tjuki dan suaminya I Putu Gede Wirya (Nyoo Tik Gwan) sejak 1941.

Warung Mak Beng beralamat di Jalan Hang Tuah Nomor 45, Sanur, Denpasar. Sebelum menjadi incaran turis lokal dan asing di Bali, warung makan ini lebih dikenal sebagai tempat mangkalnya sopir bemo.




(hsa/BIR)

Hide Ads