Saat Ramadan, kondo kuliner khas Loloan Barat, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, menjadi buruan para pecinta kuliner. kondo terbuat dari daging sapi fermentasi yang diolah dengan bumbu khas Loloan Barat.
Proses pembuatan kondo dimulai dengan memilih daging sapi segar, kemudian dipotong kecil-kecil. Daging lalu dicampur dengan garam, bawang putih, jahe, dan bumbu-bumbu lainnya. Setelah itu, daging yang sudah dibumbui dimasukkan ke dalam tempat pembuatan kondo yang terbuat dari bambu.
Bambu tersebut kemudian dibiarkan selama beberapa hari untuk proses fermentasi. Setelah proses fermentasi selesai, kondo bisa disajikan sebagai makanan utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi para pecinta kuliner, sensasi menikmati kondo sangatlah istimewa. Daging sapi yang sudah mengalami proses fermentasi memiliki rasa unik dan berbeda dari daging sapi pada umumnya. Rasa gurih dan sedikit asam menjadi ciri khas kondo yang membuatnya begitu populer di kalangan masyarakat Loloan Barat.
Salah seorang pedagang Nur Salbiah (61) menjelaskan pesanan kondo pada bulan puasa tahun ini meningkat dari tahun-tahun sebelumnya. Menurutnya, kondo dulu hanya dinikmati beberapa kalangan, namun saat ini menjadi makanan wajib untuk buka puasa.
"Sekarang ada beberapa cara memasak kondo, salah satunya penyimpanan bahan daging kondo tidak lagi menggunakan bambu. Kalau dulu tidak ada kulkas, jadi pakai bambu, sekarang di kulkas saja bisa, namun cita rasanya tetap," ungkap Salbiah ditemui detikBali, Selasa (4/4/2023).
Ia sendiri setiap hari memasak sebanyak lima kilogram daging sapi untuk memenuhi pesanan pedagang takjil dan beberapa warga yang memesan kondo. "Kalau pesanan warga sesuai berapa kilo yang diminta, kalau pedagang takjil itu satu porsi saya jual Rp 15 ribu," papar wanita penjual kondo musiman ini.
Salbiah mengaku dalam sehari bisa meraup omzet Rp 2-3 juta dari menjual kondo dan menu lainnya, seperti ikan bakar, bubur, kacang ijo, dan lainnya. "Bulan puasa menjadi berkah bagi saya. Biasanya saya hanya mengandalkan pesanan saat ada acara serta nasi kotak, saya juga tidak buka warung," ungkapnya.
Salah seorang warga Suryono (42) mengatakan selama bulan puasa kondo menjadi makanan wajib di meja makan. Banyak warga yang rela mengantre untuk bisa mendapatkan kondo yang sulit ditemukan di tempat lain ini.
"Kondo memang menjadi makanan wajib saat bulan suci Ramadan. Rasanya yang lezat dan unik membuatnya menjadi buruan," ujar Suryono.
Menurutnya, kondo seharusnya ada di menu pedagang nasi di Jembrana, sehingga banyak masyarakat yang dapat merasakannya dan tidak hanya menunggu bulan puasa.
"Mencicipi kondo menjadi pengalaman yang tidak terlupakan. Sensasi menikmati daging sapi fermentasi sangat berkesan dan ingin mencicipinya lagi," pungkasnya.
(irb/gsp)