Jukut buangit berbahan dasar sayur buangit. Sayuran jenis ini biasanya tumbuh dengan liar di areal persawahan. Akan tetapi saat ini sudah banyak yang membudidayakan sayuran jenis ini di Buleleng.
Di Buleleng jukut buangit ini biasanya jadi sayur favorit dan banyak ditemui di peken (pasar) Sangsit.
Kekhasan rasa dari sayur ini selain asem, juga gurih. Makin pas atau cocok lagi bila disantap saat masih hangat dengan dibarengi gorengan kacang dan cabai segar.
Luh Sardiani (63) salah satu pedagang jukut Buangit di Pasar Sangsit kepada detikBali, Minggu (15/5/2022) mengatakan, bahan dasar membuat jukut Buangit selain berbahan dasar dari daun buangit, bumbunya juga sangat sederhana, yakni hanya gula Bali, garam, asam secukupnya dengan ditambahkan air secukupnya.
"Pertama air dumun (dulu) sudah mendidih baru masukin buangit dan bumbu lainnya sampai gebuh (empuk) buangitnya, lagi ditambahin air sedikit," jelas Sardiani yang mengaku sudah berjualan sayur di Pasar Sangsit sejak 26 tahun silam ini.
Menurutnya, meski bahan dan bumbunya sangat sederhana, membuat jukut buangit dikatakan susah-susah gampang.
Pasalnya kata Sardiani, apabila tidak bisa mengolahnya dengan baik, maka rasa dari jukut Buangit akan terasa sangat pahit.
"Aluh-aluh keweh (susah-susah gampang) bikinnya. Kalau buat jukut buangit, salah sedikit rasa jukut buangitnya akan terasa pahit, itu bisa karena kurang asam" kata Sardiani.
Namun bagi yang tidak ingin repot dan takut salah takaran, sayur Buangit bisa dibeli dan dinikmati di Pasar Sangsit dengan harga sangat murah, yakni Rp 3 ribu perbungkusnya.
(dpra/dpra)