SN (16), siswi SMA di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dilaporkan hilang seusai kegiatan kemah di Kecamatan Adonara Timur, ternyata pernah menjadi korban pemerkosaan oleh tiga pria.
"Anak korban merupakan anak korban dalam kasus persetubuhan dan pencabulan anak yang terjadi pada bulan April 2025 yang sudah ditangani oleh Unit Reskrim Polsek Adonara Timur dengan perkembangan penanganan P21," kata Kasi Humas Polres Flores Timur, AKP Eliezer A Kalelado, dalam keterangannya kepada detikBali, Kamis (9/10/2025).
Eliezer menuturkan, hingga kini remaja perempuan itu dan sopir pikap, RDC, belum diketahui keberadaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga saat ini pihak keluarga dan Polsek Adonara Timur masih melakukan pencarian terhadap anak korban dan RDC," imbuhnya.
Sebelumnya, SN dilaporkan menjadi korban pemerkosaan oleh tiga pria berinisial KS, AL, dan DL. Kasus tersebut terjadi pada 18 April 2025 di rumah kerabat pelaku berinisial K. Saat itu, korban diajak jalan-jalan oleh para pelaku, namun justru diperkosa.
Kasus itu sudah dilaporkan ke Polsek Adonara Timur pada 24 April 2025. Namun, hingga kini para terduga pelaku belum ditangkap sehingga keluarga merasa resah.
Ayah korban, A, meminta polisi segera menindaklanjuti laporan tersebut.
Kapolsek Adonara Timur, Iptu Jefri A, membenarkan adanya laporan tersebut. Ia mengatakan polisi masih mendalami kasus itu.
"Sambil kumpulkan alat bukti lain untuk dinaikkan ke tahap penyidikan," ujar Jefri saat dikonfirmasi detikBali, Jumat.
(dpw/dpw)