Pengacara Sebut Brigadir Solihin Disiram Tuak Sebelum Dianiaya Kapolsek

Abdurrasyid Efendi - detikBali
Senin, 06 Okt 2025 16:39 WIB
Foto: Brigadir M Nurul Solihin dirawat di rumah sakit. (Dok. Pribadi Asmuni)
Mataram -

Asmuni, pengacara Brigadir M Nurul Solihin, mengungkapkan kliennya disiram tuak lebih dulu sebelum dianiaya oleh Kapolsek Kediri, Iptu Pulung Anggara Satria Putra. Dugaan penganiayaan itu sudah dilaporkan ke Polda Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Yang kami sesali, sebelum dilakukan dugaan penganiayaan itu, terlebih dahulu (Brigadir M Nurul Solihin) disiram menggunakan tuak," ucap Asmuni, Senin (6/10/2025).

Menurut Asmuni, dugaan penyiraman tuak itu terjadi di depan ruangan Pulung. Setelah disiram, Pulung diduga menganiaya Solihin di ruangannya. "Ini yang kami sesali. Penyiraman itu terjadi sebelum masuk ke ruangan (Kapolsek Kediri Iptu Pulung). Penganiayaan tersebut terjadi di dalam ruangannya (Kapolsek Kediri Iptu Pulung Anggara Satria Putra)," beber Asmuni.

"Ada dugaan masalah minum-minuman tuak. Tapi dia (Brigadir Solihin) disiram menggunakan tuak di bagian kepala," sambungnya.

Setelah dianiaya, Solihin pulang ke rumahnya untuk ganti pakaian. Setelah berganti pakaian, Solihin kembali bertugas. Akan tetapi, Brigadir Solihin jatuh pingsan dan sempat dilarikan ke Puskesmas Labuapi, Lobar, kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara.

"(Brigadir Solihin) Sempat muntah-muntah, sampai tidak bisa bernapas. Yang minta untuk dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara adalah (pihak) Puskesmas Labuapi," kata Asmuni.

Dugaan penganiayaan itu terjadi Jumat (3/10/2025). Kasus ini telah dilaporkan ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB. Penganiayaan itu terjadi diduga dilatarbelakangi karena Brigadir Solihin tidak ikut apel pengamanan MotoGP.

"Pihak keluarga sudah melapor ke Ditreskrimum Polda NTB," ungkapnya.

Akibat penganiayaan itu, Solihin dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. "Sudah tiga hari, tiga malam masih terkapar di RS Bhayangkara. Ini akibat tindakan yang dilakukan Iptu Anggara Satria Putra," ucapnya.

Pulung diduga menganiaya Brigadir Solihin dengan cara ditendang dan dipukul pada dada serta perut. "Setelah itu melakukan penganiayaan dengan cara ditendang, kemudian dipukul di bagian jantung menggunakan kaki. Hasil rekam medisnya juga (Brigadir Solihin) mengalami gangguan di bagian (sakit) jantung," tandas Asmuni.

Kapolsek Kediri, Iptu Anggara Satria Putra, membenarkan adanya laporan mengenai dugaan penganiayaan itu ke Ditreskrimum Polda NTB tersebut.

"Iya betul terkait kejadian tersebut. Namun secara rinci besok nggih," ujarnya saat dihubungi detikBali.



Simak Video "Video: Hotman Paris Yakin Razman Nggak Mungkin Bebas"

(hsa/hsa)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork