Ratusan keluarga Brigadir Esco Faska Rely dari Lombok Tengah berbondong-bondong datang menyaksikan rekonstruksi pembunuhan. Mereka datang dari Lombok Tengah sekitar pukul 07.00 Wita menggunakan 17 mobil truk dan pikap.
"Banyak keluarga kami ini yang datang, ada yang pakai motor juga, belum kami hitung yang datang menyusul," imbuh kakek Esco, Acim, saat ditemui di lokasi rekonstruksi, Senin (29/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Acim, kedatangan rombongan keluarga ini didasari rasa penasaran karena sebelumnya tidak diinformasikan pihak Polres Lombok Barat terkait pelaksanaan rekonstruksi. Mereka menuding agenda rekonstruksi ditutup-tutupi.
"Makanya polisi kok tidak ngasih tahu kami. Baru tahu tadi malam itu pun dikasih tahu sama kuasa hukum. Makanya ibu-ibu ini dari tadi malam langsung pesan mobil sendiri buat kami ke sini," tutur Acim.
Dengan digelarnya rekonstruksi, keluarga berharap kasus pembunuhan Esco segera diusut tuntas oleh pihak kepolisian. "Termasuk adanya indikasi tersangka lain, kami berharap itu segera terungkap," pinta Acim.
Pantaun detikBali di lokasi, hingga pukul 12.20 Wita jalannya rekonstruksi versi alibi tersangka masih terus berjalan. Mayoritas dari keluarga Esco masih menunggu di bukit belakang rumah tersangka, tempat mayat korban ditemukan.
Rekonstruksi digelar di Dusun Nyiur Lembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Lombok Barat. Rekonstruksi diperagakan langsung oleh istri Esco, tersangka Briptu Rizka Sintiyani. Adegan pertama dimulai dari gang depan rumah tersangka di RT 02, Dusun Nyiur Lembang.
Pantauan detikBali di lapangan, rekonstruksi terbuka untuk umum karena menampilkan versi alibi tersangka. Ratusan warga terlihat berbondong-bondong memadati TKP sebelum gelar rekonstruksi dimulai.
Sekitar pukul 10.16 Wita rekonstruksi dimulai, tersangka Rizka disambut sorakan warga saat keluar dari mobil tahanan dan jalan menuju area gang.
"Kejahatan, kejahatan, luar biasa," ucap salah seorang warga sambil geleng-geleng kepala.
(hsa/hsa)