Warga dihebohkan dengan penemuan jasad manusia yang sebagian telah menjadi kerangka di aliran Sungai Yeh Penet, Desa Kekeran, Kecamatan Mengwi, Badung, Rabu (24/9/2025). Kondisi jenazah yang sudah tidak utuh membuat identitasnya masih misterius.
PS Kasubsipenmas Sihumas Polres Badung, Aipda Ni Nyoman Ayu Inastuti, mengungkapkan tim Satreskrim Polres Badung sudah mengajukan permohonan tes DNA untuk membantu proses identifikasi. Tim Dokkes Polda Bali sudah mengambil sampel DNA dari keluarga korban.
"Sementara itu, dokter forensik dari RSUP Prof Ngoerah Denpasar juga sudah ambil sampel tulang. Selanjutnya akan diperiksa lebih lanjut di Laboratorium Forensik Denpasar," kata Ayu Inastuti, Senin (29/9/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dugaan jenazah tersebut adalah salah satu dari tiga korban banjir yang hilang di Permata Residence Mengwitani, beberapa waktu lalu. Oleh karena itu, tes DNA melibatkan keluarga yang terdampak banjir.
"Ya keluarga yang korban hilang, sudah (dites). Hari ini tulang baru dibawa ke Labforensik. Nanti bisa dibawa ke Puslabfor di Jakarta," sambung Ayu.
Itu sebabnya sampai saat ini teka-teki identitas korban belum terungkap. Polisi menunggu hasil pemeriksaan forensik.
Sebelumnya, jenazah tak utuh itu pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama I Wayan Suratna, yang mengaku mencium bau busuk menyengat saat bersih-bersih di dekat sungai.
"Niat buang air besar. Sebenarnya sudah dari dua hari lalu sudah sepintas-sepintas (bau). Baru tadi pagi makin keras," kata Suratna.
Karena penasaran, Suratna menyeberang ke sisi sungai dan terkejut mendapati sesosok mayat. Ia kemudian melaporkan temuannya kepada aparat desa dan kepolisian setempat.
Saat ditemukan, kondisi jenazah memprihatinkan, sebagian besar tubuh sudah tinggal kerangka, dengan sebagian kaki hancur, dan menyisakan tengkorak. Kondisi ini mengindikasikan jenazah sudah berada di sungai cukup lama.
(hsa/hsa)