.webp)
Tim SAR gabungan masih berjibaku mencari tiga warga yang diduga hilang terseret arus banjir di Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali. Operasi pencarian pada hari ketiga turut melibatkan unit K9 Polda Bali.
Tim juga mengerahkan anjing pelacak untuk membantu mendeteksi korban yang diduga tertimbun reruntuhan bangunan. Penyisiran terkendala lantaran banyaknya material runtuhan.
Koordinator Lapangan Basarnas Bali, Ketut Wirajaya, mengatakan operasi pencarian hari ini difokuskan di sekitar bendungan Sungai Yeh Penet di Desa Cepaka, Kecamatan Kediri, Tabanan. Aliran sungai ini terhubung ke aliran sungai yang melintasi kawasan perumahan yang dilanda banjir di Mengwitani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk pencarian dari DAM dari Gamongan sampai dengan ke hilir itu sampai dengan 1 kilometer. Sementara sampai siang tadi, pencarian hari ketiga di masih nihil," ujar Wirajaya, Minggu (14/9/2025).
Tim SAR kemudian menelusuri Sungai Yeh Penet dari Banjar Gamongan. Pencarian korban difokuskan di area bawah jembatan Yeh Penet setelah petugas mencium bau busuk. Semula, petugas mengira bau menyengat itu berasal dari korban yang hilang.
"Kami mencurigai ada bau busuk di bawah jembatan. Ternyata setelah dilakukan pembersihan sampah, bau itu berasal dari bangkai kucing," imbuh Wirajaya.
Selain menyisir area bendungan Gamongan ke hilir, tim juga menyusuri lokasi utama rumah korban. Personel Polairud Polres Badung juga menyusuri sungai dan menemukan satu lagi motor milik korban yang hanyut.
(iws/iws)
