Radiet Adiansyah, tersangka pembunuhan mahasiswi Universitas Mataram (Unram) Ni Made Vaniradya Puspa Nitra (19), bakal dilaporkan oleh warga Dusun Nipah Timur, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Radiet akan dipolisikan atas tuduhan pencemaran nama baik.
Warga Dusun Nipah Timur akan melaporkan Radiet karena tidak terima dengan pernyataan bersangkutan yang mengaku dibegal di Pantai Nipah hingga mengakibatkan temannya, Vaniradya, tewas. Kenyataannya, Radiet sendiri yang membunuh Vaniradya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Dusun (Kadus) Nipah Timur, Imam Efendi, mengatakan nama baik wilayahnya sangat tercoreng dengan tudingan tersebut. Bahkan, banyak stigma negatif yang bermunculan terhadap warga setempat akibat ulah Radiet.
"Warga merasa tersinggung dengan tuduhan itu. Kami sepakat akan melaporkan pihak yang menjelekkan nama dusun dan Pantai Nipah, termasuk tersangka, supaya bertanggung jawab," tegas Imam, Kamis (25/9/2025).
Imam menegaskan selama ini tidak pernah ditemukan kasus pembegalan di wilayahnya. Namun, sejak kasus itu mencuat, Pantai Nipah diidentikkan dengan aksi kriminal sehingga masyarakat tidak tenang.
"Padahal selama ini aman, tidak pernah ada kasus kehilangan, apalagi pembegalan. Justru warga ikut membantu polisi mencari barang bukti hingga pelaku terungkap," tutur Imam.
Tak cuma melaporkan Radiet, warga telah sepakat untuk melaporkan beberapa akun media sosial (medsos) yang selama ini menyebarluaskan isu tidak benar tentang Pantai Nipah tanpa ada upaya konfirmasi.
"Kami sudah screenshot postingan-postingan yang mengatakan warga Nipah ini begal atau berkata kotor kepada kami," tegas Imam.
Warga berharap, dengan terungkapnya kasus pembunuhan ini, nama baik wilayah Nipah bisa dipulihkan. Mereka juga berencana membuat awig-awig atau aturan adat untuk menjaga keamanan dan kenyamanan pengunjung dalam waktu dekat.
"Minggu ini kami akan melakukan musyawarah dengan RT dan semua kepala dusun di Desa Malaka untuk membuat awig-awig. Nanti siapa yang masuk ke pantai akan kami batasi waktunya," jelas Imam.
Tak hanya nama baik yang tercoreng, tudingan Radiet juga berimbas pada penghasilan pedagang di pinggir Pantai Nipah. Salah satu pedagang di sana, Dwi Desilia Rahmawati, mengaku pendapatannya turun drastis karena sepinya pengunjung.
"Pascakejadian, pengunjung sepi karena takut. Padahal yang terjadi bukan karena warga sini. Nama baik kami jatuh, pedagang rugi besar," ucap Desilia.
(hsa/hsa)