Kapendam IX/Udayana Pastikan Bali Kondusif, Siaga Satu Dicabut

Kapendam IX/Udayana Pastikan Bali Kondusif, Siaga Satu Dicabut

Aryo Mahendro - detikBali
Minggu, 07 Sep 2025 21:07 WIB
Aksi demo di depan Mapolda Bali berakhir ricuh, Sabtu (30/8/2025) sore.
Foto: Aksi demo di depan Mapolda Bali berakhir ricuh, Sabtu (30/8/2025) sore. (Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Demonstrasi menuntut penghapusan tunjangan DPR RI di pelbagai wilayah di Indonesia, termasuk di Bali, sudah usai sejak 31 Agustus 2025. Personel pengamanan dari unsur polisi hingga TNI sudah ditarik ke markas masing-masing.

"Karena Bali sudah kondusif, kami lakukan penurunan siaga. Jadi, siaga satu sudah dicabut jadi siaga tiga," kata Kapendam IX Udayana, Kolonel Widi Rahman saat dihubungi detikBali, Minggu (7/9/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Widi mengatakan personel yang diturunkan awalnya berjaga di sejumlah tempat vital dan strategis. Antara lain, di kantor DPRD Bali, kantor gubernur Bali, di sejumlah kantor bank swasta hingga di objek vital lainnya.

Kini, ratusan tentara itu sudah ditarik kembali ke markas Kodam IX Udayana. Para personel kembali melaksanakan tugas sehari-hari sesuai yang diperintahkan.

ADVERTISEMENT

"(Semua personel) berada di asrama melakukan kegiatan standarnya TNI sesuai yang ditentukan pimpinan," kata Widi.

Meski sudah ditarik, personel Kodam IX Udayana tetap siaga. Jika ada pemberitahuan akan ada demo susulan, tentara siap diturunkan kembali dan bergabung dengan polisi sesuai prosedur yang berlaku.

"Saat ini TNI melaksanakan kegiatan standby on call. Tetap melaksanakan pemantauan wilayah, melaksanakan patroli bersama dengan pihak kepolisian," katanya.

"Jika dipandang perlu, personel akan diturunkan lagi bergabung dengan Polri sesuai prosedur yang berlaku," imbuhnya.

Sementara itu, Karo Ops Polda Bali Kombes Soelistijono mengatakan meski personel polisi juga sudah ditarik sejak sepekan pascademonstrasi, pantauan wilayah tetap dilakukan. Pantauan wilayah atau patroli juga dilakukan personil dari Polda Bali dan sembilan polres jajaran.

"Jadi, sekarang patroli rutin saja. Sudah tidak ada kaitan dengan demo. Tapi kalau ada surat pemberitahuan akan ada demo, kami akan turunkan personil," kata Soelistijono.

Dia menjelaskan ratusan polisi itu berpatroli di sejumlah titik yang sudah ditentukan berdasarkan tingkat keramaian dan kerawanan. Sejumlah kode bar (barcode) di sepanjang rute patroli dipindai personel yang patroli sebagai bukti bahwa wilayah yang dimaksud sudah dipantau langsung.

Anggota polisi yang berada di wilayah keramaian, wajib berinteraksi dengan masyarakat. Sedangkan personel di wilayah keramaian di jalan, wajib melakukan pengaturan lalu lintas.

"Tidak hanya scan barcode. Selama 15 menit, juga akan melaksanakan dialogis (interaksi) dengan masyarakat," katanya.

Pantauan detikBali, puluhan tentara masih berjaga di kantor gubernur Bali dan di kantor DPRD Bali pada Jumat (5/9/2025). Kini, semua personel TNI yang berjaga di kantor gubernur Bali dan tempat lain sudah ditarik sejak pagi.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads