Pernyataan Nafa Urbach soal tunjangan rumah anggota DPR RI menuai kontroversi. Ucapan yang disampaikan lewat siaran langsung di media sosial itu dinilai publik tidak sensitif dengan kondisi masyarakat.
Imbasnya, Nafa yang menjabat Bendahara Fraksi NasDem di Komisi IX DPR RI dinonaktifkan oleh partainya.
Dalam siaran langsung yang ramai beredar di dunia maya, Nafa menjelaskan tunjangan rumah Rp 50 juta bukanlah kenaikan, melainkan kompensasi atas rumah jabatan yang dikembalikan ke pemerintah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya itu tadi, itu tuh bukan kenaikan, itu kompensasi untuk rumah jabatan. Ya, kan, rumah jabatan yang sekarang ini sudah tidak ada lagi. Jadi, rumah jabatan itu kan sekarang rumah-rumahnya itu sudah dikembalikan ke pemerintah. Jadi sekarang itu mendapat kompensasi untuk kontrak. Jadi anggota Dewan itu kan, gak orang Jakarta semuanya guys. Itu kan dari seluruh pelosok Indonesia gitu. Jadi gak semuanya punya rumah di Jakarta gitu," kata Nafa Urbach, dilansir dari detikHot.
Ia juga menyinggung soal kemacetan yang kerap dialaminya saat berangkat dari rumah di Bintaro menuju kawasan Senayan.
"Banyak sekali anggota Dewan yang dari luar kota, maka dari itu banyak sekali anggota dewan yang kontrak di dekat Senayan supaya memudahkan mereka untuk ke DPR, ke kantor. Saya saja yang tinggal di Bintaro itu macetnya luar biasa, ini sudah setengah jam di perjalanan masih macet," sambungnya.
Gelombang Kritik Publik
Pernyataan itu langsung menuai kecaman. Publik menilai ucapan Nafa tidak peka terhadap realitas hidup masyarakat yang serba sulit. Di media sosial, perdebatan soal privilege anggota DPR pun ramai dibicarakan.
Setelah jadi sorotan, Nafa menyampaikan permintaan maaf. Lewat akun Instagram pada Jumat (22/8/2025), ia mengaku kalimatnya melukai hati rakyat.
"Guys maafin aku yah kalau statement aku melukai kalian, but percayalah aku gak akan tutup mata untuk memberikan hidup aku buat rakyat di dapil aku sebaik mungkin yang bisa aku kerjakan saat ini," tulis Nafa.
Ia juga menambahkan, "Saya memahami kekecewaan masyarakat, di tengah kondisi masyarakat hari ini dan bagi saya kepentingan rakyat selalu diutamakan. Masukan dan kritik dari masyarakat akan menjadi pengingat agar saya bekerja lebih sungguh-sungguh, amanah, dan berpihak pada rakyat. Salam Hormat dari saya untuk masyarakat semua."
Sehari kemudian, Sabtu (30/8), Nafa kembali meminta maaf lewat video yang diunggah ke Instagram.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera, selamat malam. Dengan segala kerendahan hati dan hormat yang begitu besar untuk masyarakat Indonesia, Saya, Nafa Indria Urbach, meminta maaf yang sebesar-besarnya atas setiap perkataan yang keluar dari mulut saya, yang menyakiti hati masyarakat Indonesia. Kiranya ada pintu maaf yang besar untuk saya dimaafkan. Sekali lagi, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat Indonesia. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," ucapnya.
Polemik tersebut akhirnya berujung pada keputusan Partai NasDem. Pada Minggu (31/8), partai merilis surat resmi yang menonaktifkan Nafa Urbach dari jabatannya di DPR RI. Surat itu ditandatangani langsung Ketua Umum NasDem Surya Paloh, dengan alasan pernyataan Nafa dianggap menyakiti hati rakyat.
Saksikan Live DetikPagi:
Simak Video "Video Partai NasDem Nonaktifkan Ahmad Sahroni-Nafa Urbach dari DPR"
[Gambas:Video 20detik]
(dpw/dpw)