Petugas Imigrasi Terlibat Penganiayaan-Pemerasan Turis Asing Terancam Dipecat!

Petugas Imigrasi Terlibat Penganiayaan-Pemerasan Turis Asing Terancam Dipecat!

Ahmad Firizqi Irwan - detikBali
Jumat, 01 Agu 2025 14:43 WIB
Konferensi persΒ kasus tindak pidana pengeroyokan atau penganiayaan terhadap WNA di Mapolda Bali, Jumat (1/8/2025). (Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Konferensi persΒ kasus tindak pidana penganiayaan dan pemerasan terhadap WNA di Mapolda Bali, Jumat (1/8/2025). (Foto: Ahmad Firizqi Irwan/detikBali)
Denpasar -

Dua petugas Imigrasi diduga terlibat dalam kasus penganiayaan dan pemerasan terhadap turis asing bernama Roman Smeilov di Bali. Kedua petugas Imigrasi bernama Ernest Ezmail (24) asal Jakarta dan Yopita Barinda Putri (24) asal Jawa Tengah itu telah ditangkap polisi dan terancam dipecat.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Imigrasi Provinsi Bali, Parlindungan, menegaskan masih akan menunggu hasil pemeriksaan dari penyidik Ditreskrimum Polda Bali. Menurutnya, kedua petugas Imigrasi itu akan diberikan sanksi berat jika terbukti terlibat dalam kasus tersebut.

"Setelah (pemeriksaan dari Polda Bali) itu pasti sidang kode etik dan sanksinya sangat berat untuk bersangkutan," ujar Parlindungan saat konferensi pers di Mapolda Bali, Jumat (1/8/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pecat? Dimungkinkan seperti itu," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Penganiayaan itu terjadi di kawasan Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada 10 Juli lalu. Selain kedua petugas Imigrasi itu, kasus penganiayaan dan pemerasan terhadap turis asing tersebut juga melibatkan dua warga Rusia bernama Iurii Vitchenko (30) dan Ilia Shkutov (32). Keempat terduga pelaku telah ditangkap polisi.

Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya mengungkapkan penganiayaan itu sebenarnya salah sasaran. Pelaku utama berinisial GG, seorang WN Rusia, menyuruh Ernest untuk mencari target bernama MR yang diduga menipu sebesar Rp 2,3 miliar. Sebagai imbalan, Ernest dijanjikan uang operasional Rp 3 juta dan pembagian hasil jika dana berhasil diperoleh. Namun, Ernest salah mengidentifikasi korban hingga terjadi penganiayaan terhadap Roman.

"Saat ini GG dan kelompoknya masih dalam pengejaran," ungkap Daniel.

Keempat pelaku kini ditahan di Rutan Polda Bali. Polisi juga menggeledah tempat tinggal pelaku di Denpasar dan menyita sejumlah barang bukti. Pemeriksaan terhadap korban dan saksi terus dilakukan.

Hasil investigasi digital menyebutkan ada 27 tempat kejadian perkara (TKP) lainnya yang diduga berkaitan dengan kelompok ini. Semua masih dalam proses pendalaman.

Dirreskrimum Polda Bali Kombes I Gede Adhi Mulyawarman menegaskan penyidik masih terus mendalami kasus penganiayaan dan pemerasan yang melibatkan warga Rusia dan petugas Imigrasi itu. Ia menyebut para pelaku aktif berkomunikasi.

"Masih dalam penyelidikan dan pengembangan," jelas Adhi.

"Perkenalan mereka (para pelaku) minta bantuan untuk mencari orang-orang yang menurut para pelaku merugikan kelompok mereka," imbuhnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Sosok 3 Pelaku Penembakan WN Australia di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(iws/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads