Data Konsumen Ninja Express Dicuri, Ratusan Orang Terima Paket Sampah

Nasional

Data Konsumen Ninja Express Dicuri, Ratusan Orang Terima Paket Sampah

Kurniawan Fadi - detikBali
Senin, 14 Jul 2025 09:21 WIB
Hacker Breaks into Government Data Servers and Infects Their System with a Virus
Ilustrasi pencurian data. (Foto: Getty Images/Witthaya Prasongsin)
Denpasar -

Polda Metro Jaya mengungkap kasus pencurian data konsumen jasa ekspedisi Ninja Express. Akibat kasus ini, ratusan orang menerima paket berisi sampah.

Kasus ini bermula saat Ninja Express menerima 100 komplain dari konsumen yang menggunakan metode pembayaran cash on delivery (COD). Para konsumen mengeluhkan paket yang diterima tidak sesuai pesanan.

"Yang kami temukan adalah dalam paket itu isinya kain-kain perca, sampah, atau koran-koran yang ditumpuk-tumpuk sehingga menjadi paket itu berat," ujar Kasubdit III Ditressiber Polda Metro Jaya, AKBP Rafles Langgak Putra Marpaung, dilansir dari detikNews, Senin (14/7/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ninja Express kemudian melakukan audit internal. Dari awalnya 100 komplain, ditemukan ada 294 pengiriman dengan metode COD yang bermasalah. Salah satunya, paket yang seharusnya dikirim dalam tujuh hari justru sampai lebih cepat.

"Dan bermasalah, isinya tidak sesuai dengan pesanan. Jangankan tidak sesuai, mungkin lebih tepat kalau disebut sampah. Dari sini kemudian didalami lagi tiap-tiap data pemasaran yang bermasalah, ditemukan bahwa adanya pembukaan data oleh karyawan di salah satu cabang kantornya Ninja Express," sambung Rafles.

Karyawan Ninja Express kemudian diinterogasi. Diketahui pelaku adalah pekerja harian lepas yang sebenarnya tidak memiliki akses ke sistem Ninja Express.

"Pada saat karyawan yang mempunyai akses, mempunyai wewenang terhadap sistem ini lengah, dia melakukan akses, melakukan infiltrasi terhadap akses rahasia tersebut," tutur Rafles.

"Untuk data, 10.000 data (dicuri)," lanjutnya.

Setelah mendapatkan akses, pelaku bisa mengetahui nama pemesan, jumlah pesanan, jenis pesanan, alamat pengiriman, nomor handphone, dan biayanya. Ninja Express kemudian membuat laporan polisi.

"Kami turun dan melakukan penangkapan terhadap dua tersangka, yaitu tersangka T dan tersangka MFB," kata Rafles.




(dpw/dpw)

Hide Ads