Pria berinisial GT (26) menikam pria berinisial B (38) hingga tewas bersimbah darah di Jalan Mutiara, Kampung Ujung, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin (24/3/2025) pukul 00.15 Wita. Penikaman terjadi setelah keduanya terlibat keributan.
GT adalah warga Kampung Ujung, Labuan Bajo. Adapun B berasal dari Desa Nanga Kantor, Kecamatan Macang Pacar, Manggarai Barat. Polres Manggarai Barat telah menetapkan GT sebagai tersangka pembunuhan.
"GT menikam B pada bagian pinggang sebelah kiri sebanyak satu kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ungkap Kasat Reskrim Polres Manggarai Barat AKP Lufthi Darmawan Aditya, Selasa (25/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lufthi menjelaskan sekitar satu jam sebelum penikaman, ada sejumlah orang terlibat keributan di depan rumah GT di Kampung Ujung, Labuan Bajo. GT yang mendengar keributan itu bergegas ke lokasi keributan terjadi.
GT menyudahi pertengkaran mereka dan mengamankan pihak yang terlibat pertengkaran. Saat itu pula GT meminta seorang perempuan yang tidak dikenalinya di lokasi keributan itu untuk pulang.
Perempuan tersebut menolak permintaan GT dan terjadilah pertengkaran. Perempuan itu pergi setelah bertengkar dengan GT.
"Saudara GT juga sempat menyuruh pulang seorang wanita yang saudara GT tidak kenal yang saat itu juga berada di tempat keributan tersebut. Namun wanita tersebut tidak terima sehingga terjadi pertengkaran antara saudara GT dengan wanita tersebut dan setelah itu wanita tersebut langsung pergi dari tempat keributan," ungkap Lufthi.
Setelah bertengkar dengan perempuan misterius ini, jelas Lufthi, GT mengajak istrinya berinisial AA mencari makan di pelabuhan Pelni Labuan Bajo. GT membawa sebilah pisau yang disimpan di saku celananya.
Saat melintas di Jalan Mutiara, Kampung Ujung, Labuan Bajo, yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP), sekelompok orang yang tidak dikenal GT menghalangi jalan. Salah satunya adalah perempuan yang sebelumnya bertengkar dengan GT. B juga salah satu orang dalam kelompok yang menghalangi jalan tersebut.
GT kemudian menghentikan motornya dan memarkirnya sekitar 10 meter dari sekelompok orang yang tidak dikenalinya itu. Ia kemudian berjalan menuju sekelompok orang tersebut. Istri GT mengikutinya dari belakang.
Saat itu GT mendengar orang-orang itu berkata, "Ini dia juga satu". Mereka kemudian berjalan mendekati GT. Kepada orang-orang itu GT berkata, "kenapa, kenapa", sambil mengeluarkan pisau dari saku celananya.
B kemudian mendekati GT yang sudah memegang pisaunya. Saat saling berhadapan, GT langsung menikam B ke arah rusuk kiri. B tumbang bersimbah darah hingga tewas.
"Saat GT memegang sebilah pisau di tangan kanan saat tu langsung menusukkan ujung pisau itu ke arah rusuk kiri bagian belakang saudara B sebanyak satu kali sampai masuk setengah pisau tersebut ke dalam tubuh B," jelas Lufthi.
"Setelah itu GT langsung mencabut kembali pisau tersebut dan masukkan kembali ke dalam sarung pisau," lanjut dia.
GT dan istrinya kemudian tinggalkan B yang terkapar. GT dan istrinya pergi ke rumah saudara di Kaper, tak jauh dari Labuan Bajo. Adapun B dibawa ke rumah sakit terdekat. Namun nyawanya tak tertolong. B dinyatakan sudah meninggal dunia saat tiba di rumah sakit.
Pria asal Desa Nanga Kantor, Kecamatan Macang Pacar, Manggarai Barat, itu sudah dilakukan visum et repertum di Rumah Sakit. B sudah dimakamkan di kampung halamannya.
Peristiwa berdarah itu kemudian dilaporkan ke Polres Manggarai Barat. GT menyerahkan diri dan meminta polisi menjemput di rumahnya.
GT saat ini mendekam di sel rumah tahanan Polres Manggarai Barat untuk menjalani proses hukum lebih lanjut dan sudah ditetapkan tersangka pembunuhan.
(nor/nor)