Pratu Jeffri Padeda, anggota Komando Daerah Militer (Kodim) 1629/Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), berulah dengan menghajar tukang ojek bernama Yulius Ngongo hingga babak belur. Jeffri menghajar Yulius di Kecamatan Wewewa Barat, SBD.
"(Kejadiannya) Senin, 24 Februari 2025 sekitar pukul 13.40 Wita," ujar Komandan Kodim (Dandim) 1629/SBD, Letkol Inf Deny Ahdiani Amir, Rabu (26/2/2025).
Jeffri merupakan anggota organik Detasemen Kesehatan (Denkes) Kupang. Prajurit itu diperbantukan sebagai Tamtama Kesehatan Kodim 1629/SBD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deny menegaskan kasus Jeffri saat ini ditangani Sub Datasemen Polisi Miiter (Denpom) Sumba.
Diduga Bela Adik Ipar
Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen Joao Xavier Barreto Nunes, menuturkan Yulius sehari-hari bekerja sebagai tukang ojek. Kasus bermula ketika salah seorang pelanggan Yulius, Karoline, menelepon berulang kali agar diantarkan ke sebuah tempat.
Namun, Yulius tidak merespons telepon Karoline. Karoline lantas menghubungi seorang tukang ojek lain bernama Yosua untuk mengantarnya. "Yosua merupakan adik ipar dari Pratu Jeffri Padeda," tutur Nunes.
Yulius kemudian datang setelah Yosua pulang mengantar Karoline. Yulius kemudian meminta uang pengganti kepada Yosua dengan alasan sudah dalam perjalanan untuk menjemput Karoline. Namun, Yosua tak menggubris permintaan Yulius.
Sayang, Nunes belum menjelaskan secara detail mengenai terjadinya penganiayaan yang dilakukan Jeffri terhadap Yulius.
Meski begitu, Nunes menegaskan akan memproses anggotanya sesuai aturan yang berlaku. "Akan saya proses sesuai hukum yang berlaku. Selengkapnya nanti saya cek lagi," terang Nunes.
Korban Dirawat di RS
Informasi yang dihimpun detikBali, Yulius sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Umbu Rara Meha Waingapu, Sumba Timur. Berdasarkan foto yang beredar, Yulius mengalami luka memar pada pelipis kirinya. Kelopak matanya lebam dan memar serta bola matanya berwarna kemerahan akibat dihajar Pratu Jeffri.
(hsa/hsa)