.webp)
Polisi mengamankan 15 anggota geng motor yang membacok warga di Jalan Ahmad Sucipto, Kelurahan Rembiga, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). Jumlah ini kemungkinan akan terus bertambah.
"Untuk kejadian di Jalan Adi Sucipto, berawal dari tiga orang yang kami amankan dan tadi malam sudah bertambah 13 orang, tadi sudah menjadi 15 orang," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili, Senin (24/2/2025).
Para pelaku ialah, RZ (17), FD (16), FM (16), AD (17), AF (19), SY (18), RG (17), FZ (16), VK (17), RB (18), FM (17), JP (16), SS (16), HS (17), dan EG (17). Mereka membacok korban bernama Komang Tri Yasa tidak jauh dari Taman Udayana.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rata-rata (pelaku) anak di bawah umur, kelas XII (SMA). Ada beberapa yang sudah dewasa, sekitar tiga orang yang kami amankan," ujar Regi.
Regi menjelaskan pembacokan itu terjadi ketika para pelaku sedang duduk di Taman Udayana. Saat itu Tri Yasa melintas dengan suara knalpot yang bising. Hal itulah yang menyebabkan para pelaku tersinggung dan menegur korban.
"Akhirnya ditegur lah, setelah ditegur, (korban) nyaut dan terjadilah penganiayaan di Jalan Adi Sucipto terhadap korban," imbuhnya. Akibatnya korban mengalami luka sobek di bagian muka.
Regi menjelaskan saat ini anggotanya masih melakukan pengembangan terhadap para pelaku. Ia menyebut, jumlah pelaku ini kemungkinan akan terus bertambah.
"Kami masih kembangkan ini, karena para terduga pelaku ini masih kami periksa," imbuh Regi.
Selain mengamankan pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa parang, empat anak panah terbuat dari besi, ketapel, kapak buatan dari besi, dan cakram."Pelaku dan BB sudah kami amankan di Polres," kata Regi.
Sebelumnya, Polresta Mataram tengah memburu anggota geng motor pelaku pembacokan di Jalan Ahmad Sucipto. Peristiwa ini terjadi tidak jauh dari Taman Udayana dan menyebabkan korban, Komang Tri Yasa, mengalami luka sobek di bagian muka.
"Informasi geng motor yang melakukan penganiayaan di jalanan. Jadi laporan sudah kami terima, kami hari ini rencana pemanggilan saksi, sementara Tim Opsnal sedang melakukan pencarian terkait dengan pelaku tersebut," kata Regi Halili kepada detikBali, Senin (17/2/2025).
Regi mengaku kesulitan mendapatkan keterangan dari para saksi. Ia menyebut tidak banyak orang di tempat kejadian perkara (TKP) yang bersedia memberikan keterangan kepada polisi.
(nor/nor)
