Aniaya Tetangga, Sekeluarga Asal Madura Dituntut 5 Bulan Penjara

Denpasar

Aniaya Tetangga, Sekeluarga Asal Madura Dituntut 5 Bulan Penjara

Sui Suadnyana, Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 18 Feb 2025 20:26 WIB
Ilustrasi pengeroyokan, ilustrasi penganiayaan, audrey
Foto: Ilustrasi penganiayaan. (Fuad Hashim/detikcom)
Denpasar -

Sekeluarga asal Pulau Madura, Jawa Timur (Jatim), yakni Norkalam alias Pak Sari, Muria, Samsul Arifin, Badriyah alias BET, dan Sari Murtini, dituntut lima bulan penjara dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Bali. Mereka dianggap bersalah karena menganiaya tetangganya yang sering memberi makan anjing liar.

"Supaya Majelis Hakim Pengadilan Negeri Denpasar yang memeriksa dan mengadili perkara ini memutuskan menjatuhkan pidana penjara terhadap terdakwa Norkalam, Muria, Samsul Arifin, Badriyah, dan Sari Murtini selama lima bulan," kata JPU I Gusti Ngurah Agung Try Parameswara Prawira dalam amar tuntutannya, Selasa (18/2/2025).

Try mengatakan Norkalam dan keluarganya dianggap bersalah menganiaya Dian Permatasari. Norkalam dan keluarganya dianggap melanggar Pasal 351 ayat (1) juncto Pasal 55 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penganiayaan itu terjadi dipicu cekcok antara Dian dan keluarga Norkalam. Tak lama seusai cekcok, Dian Permatasari dianiaya Norkalam dan keluarganya di rumahnya di Perum Puri Gading, Jalan Kutilang Blok A3 Nomor 50, Kelurahan Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Bali.

Dimulai Badriyah yang melempar nasi bungkus ke Dian. Dian lalu dipukul Norkalam dan Samsul Arifin. Tak ketinggalan, Dian juga dianiaya Muria, istri Norkalam.

"Atas kejadian tersebut, Dian saksi mengalami luka memar, lecet dan sakit pada tulang rusuk dan kecemasan berlebih akibat para terdakwa merupakan tetangga sebelah rumah," kata Try.

Diberitakan sebelumnya, kasus ini bermula pada 25 Juni 2024. Dian yang baru selesai membersihkan rumah dan memberi makan anjing liar memberi tahu Norkalam bahwa dirinya mendapat jatah daging kurban dari orang lain.

Entah kenapa, Norkalam lalu melontarkan perkataan hinaan ke Dian. Hinaan itu dibalas Dian dengan menuduh Norkalam menyelewengkan catatan pembagian jatah daging kurban ke warga.

Dian lalu cekcok dengan Norkalam dan keluarga. Hingga akhirnya, Dian dianiaya di rumahnya saat mengepel lantai.




(hsa/hsa)

Hide Ads