Cerita Ayah Korban Penculikan soal Eks Karyawan yang Jadi Penculik

Round Up

Cerita Ayah Korban Penculikan soal Eks Karyawan yang Jadi Penculik

Aryo Mahendro - detikBali
Jumat, 07 Feb 2025 10:27 WIB
I Komang Sudiarta, orang tua anak korban penculikan, memberikan keterangan di Mapolresta Denpasar, Kamis (6/2/2025).
Foto: I Komang Sudiarta, orang tua anak korban penculikan, memberikan keterangan di Mapolresta Denpasar, Kamis (6/2/2025). (Dok. Polresta Denpasar)
Denpasar -

Seorang siswa sekolah dasar (SD) berinisial IMRAK diculik di sekolahnya di Denpasar, pada Rabu (5/2/2025) oleh mantan karyawan orang tuanya bernama I Wayan Sudirta (29). Ayah IMRAK, I Komang Sudiarta, mengungkapkan tindak-tanduk Sudirta selama bekerja di perusahaannya.

Menurut Sudiarta, pria asal Kabupaten Karangasem, Bali itu baru bekerja dua bulan di perusahaaannya. Dia lantas dipecat lantaran kinerjanya buruk.

"Baru dua bulan kerja," kata Sudiarta, di Mapolsek Denpasar Selatan, Kamis (6/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sudirta Dipecat karena Kinerja Buruk

Sudiarta menuturkan Sudirta bekerja sebagai kurir di perusahaan distributor kosmetik miliknya. Selama bekerja di sana, manajer perusahaan menilai kinerja Sudirta cukup buruk. Alasan itu menjadi dasar perusahaan memecat Sudirta.

Atas hasil penilaian kinerja, Sudiarta sebagai pimpinan menyetujui untuk memecat Sudirta. Namun, Sudiarta mengaku tidak begitu tahu secara rinci bagaimana kinerja Sudirta selama bekerja di perusahaannya.

"Sudirta itu pegawai saya paling dasar (bawah). Saya tidak pernah bersentuhan atau berkomunikasi secara langsung dan intens (dengan Sudirta). Saya sendiri jarang di kantor," kata Sudiarta.

"Jadi saya hanya approve saja. Bukan saya yang memutuskan (memecat Sudirta)," imbuhnya.

Sudiarta juga membeberkan kronologi penculikan itu terbongkar. Awalnya, dia ditelepon oleh Sudirta dan dimintai tebusan justru saat melapor ke polisi.


Tebusan Rp 100 Juta Jadi Rp 10 Juta

Sudirta awalnya meminta tebusan Rp 100 juta kepada Sudiarta. Sesuai arahan polisi, Sudiarta melakukan negosiasi pembayaran tebusan hingga Rp 10 juta.

"Pertama, (minta) Rp 100 juta. Kemudian, Rp 80 juta. Terus, Rp 50 juta. Sampai Rp 30 juta. Akhirnya, Rp 20 juta, dan Rp 10 juta terakhir," kata Sudiarta.

Menurut dia, negosiasi itu berawal saat penculikan anaknya dilaporkan ke polisi. Tak sampai setengah jam, polisi bergerak memburu Sudirta.

Belum lama polisi bergerak, Sudiarta malah mendapat telepon dari Sudirta. Sudiarta mengaku diancam dan dimintai tebusan Rp 100 juta saat ditelepon Sudirta.

Beruntung, Sudiarta masih di kantor polisi saat diancam dan dimintai tebusan oleh Sudirta via telepon. Sudiarta mengaku diarahkan polisi untuk mengulur waktu dengan cara bernegosiasi dengan Sudirta.

"Dua personel datang persis di saat pelaku niki nelpon. Dia nelepon kemudian saya diarahkan, ulur waktu. Jadi, saya melakukan negosiasi. Berusaha berbicara biar lama," kata Sudiarta.

Sudiarta menuturkan Sudirta pernah diminta tolong menjemput anaknya di sekolah. Karena itu, IMRAK tidak curiga ketiga dihampiri dan dibawa kabur Sudirta.

"Anak saya katanya mengenali dari suaranya (Sudirta)," kata pengusaha distributor kosmetik itu.

Pelaku Sakit Hati Dipecat

Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Herson Djuanda, mengatakan belum dapat memastikan apakah aksi penculikan yang dilakukan Sudirta sudah terencana atau belum. Sudirta masih diperiksa penyidik hingga kini.

Polisi mengungkap motif Sudirta menculik anak mantan bosnya karena sakit hati setelah dipecat. Selain itu, Sudirta juga butuh uang untuk kebutuhan sehari-hari.

"Sementara masih kami dalami apakah sudah direncanakan atau spontan. Hanya, rencananya, (IMRAK) dibawa (Sudirta) muter dan minta tebusan," kata Herson.

Herson mengatakan atas perbuatannya, Sudirta dijerat Pasal 32 KUHP tentang Penculikan Anak. Ancamannya, 12 tahun penjara.

Sebelumnya diberitakan, detikBali mendapat rekaman pembicaraan antara Sudirta dan Sudiarta. Awalnya, Sudirta mengancam akan membahayakan nyawa kedua anak IMRAK. Kemudian, Sudirta meminta uang Rp 100 juta sebagai tebusan.




(hsa/hsa)

Hide Ads