I Wayan Sudirta (29), pria asal Karangasem, ditangkap polisi setelah menculik seorang bocah berinisial IMRAK (11) dari sekolahnya di Denpasar, Rabu (5/2/2025). Kini, eks kurir distributor kosmetik itu hanya dapat tertunduk lesu di Mapolsek Denpasar Selatan.
"Astungkara, kami lakukan penangkapan terhadap IWS (Sudirta). Hanya hitungan jam, kami tangkap pelakunya," kata Kapolsek Denpasar Selatan, Kompol Herson Djuanda, di Mapolsek Denpasar Selatan, Kamis (6/5/2025).
Pantauan detikBali, Sudirta digiring ke ruang penyidik sebelum dihadirkan di hadapan awak media. Saat dihadirkan, dia berpakaian tahanan warna oranye dengan nomor 235. Dia terus-terusan menunduk. Wajah pria berambut lurus pendek itu tampak lesu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua tangan Sudirta tampak diborgol. Dia berjalan tanpa alas kaki saat dihadirkan di hadapan publik. Sudirta berperawakan sedang dengan tinggi sekitar 169-170 sentimeter (cm).
Ada kedua orang tua IMRAK, I Wayan Sudiarta dan Ni Made Widiasa, yang juga turut hadir di Mapolsek Denpasar Utara. Mereka lega Sudirta ditangkap. Sudirta bukan orang asing bagi mereka karena pernah bekerja di perusahaan Sudiarta selama dua bulan sebelum dipecat karena kinerjanya buruk.
"Baru kami tangkap kemarin. Alasan pelaku ini karena sakit hati (setelah dipecat dari pekerjaannnya) dan memerlukan biaya hidup sehari-hari," kata Herson.
Herson mengaku belum dapat memastikan apakah penculikan yang dilakukan Sudirta, sudah direncanakan atau belum. Pria itu masih harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Selain itu, lanjut Herson, kepolisian sedang mencarikan psikolog anak. Hal ini guna mengatasi rasa trauma korban setelah diculik Sudirta dari sekolahnya.
"Kami masih carikan psikiater anak biar tidak terganggu kejiwaannya. Karena sudah trauma dibawa orang," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Sudirta menculik korban dari sekolahnya. Dia lantas menelepon Sudiarta dan meminta tebusan Rp 100 juta. Pria itu juga mengancam akan membahayakan jiwa anak Sudiarta yang lain jika permintaannya tidak segera dipenuhi.
Sudirta tidak tahu jika saat dia menelepon, Sudiarta justru tengah berada di Mapolsek Denpasar Selatan untuk melaporkan penculikan anaknya. Polisi lalu menginstruksikan Sudiarta untuk mengulur waktu dengan cara menegosiasikan nominal tebusan, sementara Sudirta diburu.
Simak juga Video 'Rekaman Telepon Penculik Anak Pengusaha di Bali Minta Rp 100 Juta':
(hsa/iws)