Terkuak Motif hingga Rangkaian Peristiwa Mutilasi Uswatun Khasanah

Regional

Terkuak Motif hingga Rangkaian Peristiwa Mutilasi Uswatun Khasanah

Aprilia Devi - detikBali
Senin, 27 Jan 2025 12:52 WIB
Rochmat Tri Hartanto alias Antok, pemutilasi Uswatun Khasanah hanya karena cemburu saat dikeler di Polda Jatim
Rochmat Tri Hartanto alias Antok, pemutilasi Uswatun Khasanah dihadirkan saat konferensi pers di Polda Jatim. (Foto: Aprilia Devi/detikJatim)
Bali -

Polisi mengungkap motif Rochmat Tri Hartanto alias Antok (sebelumnya disebut A) membunuh dan memutilasi Uswatun Khasanah (29). Antok nekat melakukan aksi keji itu lantaran cemburu.

"Motifnya sakit hati dan cemburu karena tersangka merasa korban pernah memasukkan laki-laki lain dalam kosannya," ujar Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman, Senin (27/1/2025), seperti dikutip dari detikJatim.

Polisi mengungkap Antok bukan merupakan suami siri dari Uswatun. Pengakuan suami siri itu dibuat hanya untuk mengelabui orang di sekitarnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami temukan yang bersangkutan sering berhubungan dengan korban. Untuk mengelabui yang bersangkutan tidak dicurigai, mengaku sebagai suami siri," tutur Farman.

Proses Mutilasi Selama Lima Jam

Antok butuh waktu selama lima jam untuk memutilasi tubuh Uswatun. Pembunuhan dan mutilasi ini dia lakukan di salah satu hotel di kawasan Kediri.

ADVERTISEMENT

"Kalau dilihat dari waktu kejadian mulai dilakukan sekitar jam 00.30 WIB, kemudian keluar dari hotel dengan membawa koper merah 05.30 WIB. Sekitar lima jam," jelas Farman.

Farman membeberkan Antok melakukan mutilasi dengan menggunakan pisau. "Jadi pakai pisau lalu dipotong sendinya. Hanya itu saja," bebernya.

Polisi mengatakan Antok sudah merencanakan aksi pembunuhan tersebut sejak jauh hari. "Itu mengapa pelaku mengajak bertemu korban di hotel wilayah Kediri," ujar Farman.

Berdasarkan keterangan pada KTP, profesi Antok masih tercatat sebagai pelajar. Meski begitu, polisi menyebut pelaku pembunuhan sadis itu juga menjadi ketua ranting salah satu perguruan silat di Tulungagung.

"Profesi pelaku sementara di KTP pelajar. Tapi informasi hasil profiling kami, pelaku merupakan ketua ranting salah satu perguruan silat di Tulungagung," imbuh Farman.

Rangkaian Peristiwa

Adapun rangkaian peristiwa pembunuhan terhadap Uswatun dimulai pada Minggu (19/1/2025) malam. Ketika itu, Antok dan Uswatun check in di hotel yang berlokasi di kawasan Kediri.

"Lalu berdasarkan pengakuan, ada percekcokan dan terjadi korban dicekik oleh yang bersangkutan tersangka sehingga meninggal dunia," jelas Farman.

Setelah Uswatun meninggal dunia, Antok merasa kebingungan. Ia pun mulai berpikir untuk membuang mayat perempuan itu dan menyiapkan koper.

Pada 20 Januari 2025 dini hari, Farman berujar, Antok berencana memasukkan tubuh korban ke dalam koper. Namun, rupanya tubuh Uswatun tidak muat.

"Karena awalnya korban akan dimasukkan utuh di koper. Tapi karena tidak cukup, jadi mutilasi. Diawali kepala korban. Diupayakan masuk tetapi nggak cukup," katanya.

Kemudian, Antok memutilasi lagi tubuh Uswatun dari kaki kiri sampai batas paha. Tubuh korban lantas dibuang secara terpisah. Adapun, potongan kaki dibuang di Ponorogo menggunakan mobil rental. Sedangkan, bagian kepala korban dibuang keesokan harinya di Trenggalek.

"Sementara tubuh dibuang di Ngawi," ujar Farman.

Artikel ini telah tayang di detikJatim. Baca selengkapnya di sini!




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads