Jumlah Pengungsi Akibat Keributan di Bima Capai 401 Orang

Jumlah Pengungsi Akibat Keributan di Bima Capai 401 Orang

Rafiin - detikBali
Jumat, 17 Jan 2025 14:10 WIB
Warga Sumba Barat, NTT yang mengungsi di kantor Dinsos Kabupaten Bima, NTB, imbas pelecehan seksual di Pasar Tente, Kecamatan Woha, Jumat (17/1/2025).
Warga Sumba Barat, NTT yang mengungsi di kantor Dinsos Kabupaten Bima, NTB, imbas pelecehan seksual di Pasar Tente, Kecamatan Woha, Jumat (17/1/2025). Foto: Rafiin/detikBali
Bima -

Pendatang asal Sumba Barat, yang mengungsi di kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima terus bertambah. Kini, jumlah pendatang tersebut mencapai 401 orang.

"Sejak semalam bertambah menjadi 401 orang," kata Kepala Dinsos Kabupaten Bima, Tadjuddin, kepada detikBali, Jumat (17/1/2025).

Tajuddin menyebutkan sebanyak 401 orang pengungsi itu terdiri dari 98 anak-anak dan 303 orang dewasa. Warga Sumba Barat yang mengungsi itu berdomisili di Kecamatan Woha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tajuddin mengeklaim tak ada kendala untuk mengurus ratusan pengungsi akibat keributan beberapa hari lalu. Dinsos Kabupaten Bima menyiapkan makanan siap saji serta memberikan pengobatan gratis untuk mereka.

"Bahkan, warga Bima juga turut patungan menyalurkan makanan dan saking banyaknya bantuan makanan, kami tidak jadi membangun dapur umum," papar Tajuddin.

Dinsos, Tajuddin berujar, akan melakukan identifikasi para pengungsi itu. Sebab, sebagian besar dari mereka sudah menjadi warga Kabupaten Bima.

Sebelumnya, pecah keributan di Kecamatan Woha pada Rabu (15/1/2025). Sebanyak enam motor dibakar dan tiga motor lainnya dirusak.

Keributan itu dipicu oleh dugaan pelecehan seksual di Pasar Tente. Seorang perempuan asal Desa Nisa, dipegang kemaluannya oleh seorang pria, ALD.




(gsp/gsp)

Hide Ads