Kepala Puskesmas Nanga Terang, Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Abdul Arif, diduga menyelewengkan dana insentif dan uang transportasi tenaga kesehatan (nakes). Total dana yang belum disalurkan mencapai Rp 137 juta lebih.
Dana tersebut berasal dari Dana Operasional Kesehatan (DOK) 2024 yang dialokasikan untuk insentif dan transportasi nakes di Puskesmas Nanga Terang, Puskesmas Pembantu (Pustu), dan Pondok Bersalin Desa (Polindes). Namun, sejumlah nakes melaporkan dana tersebut belum diterima sepenuhnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Manggarai Barat, Adrianus Ojo, membenarkan DOK Puskesmas Nanga Terang sebesar Rp 500 juta lebih ditransfer langsung dari pemerintah pusat ke rekening puskesmas. Namun, tidak semua dana tersebut disalurkan kepada nakes.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang belum diberikan kepada mereka (nakes) adalah Rp 137 juta lebih. Sisanya sudah dibayarkan," ujar Adrianus setelah memfasilitasi mediasi antara Arif dan perwakilan nakes di Labuan Bajo, Senin (13/1/2025).
Dinkes Manggarai Barat membentuk Tim 6 untuk menyelesaikan masalah tersebut. Tim itu terdiri dari tiga nakes di Puskesmas Nanga Terang dan tiga dari pustu serta polindes untuk menghitung jumlah kekurangan dana yang belum diterima. Hasilnya, ditemukan selisih Rp 137 juta lebih yang menjadi hak nakes.
Tim 6 telah menyerahkan laporan resmi kepada Dinkes Manggarai Barat dan menuntut agar dana tersebut segera dikembalikan. Dalam mediasi, Arif dan bendahara puskesmas sepakat untuk mengganti dana tersebut dalam waktu satu minggu.
"Arif mengaku dana itu digunakan untuk kebutuhan operasional puskesmas, termasuk membeli alat tulis kantor (ATK). Namun, kami tegaskan bahwa dana insentif nakes tidak boleh digunakan untuk kebutuhan lain," jelas Adrianus.
Adrianus menyayangkan masalah ini harus sampai ke Dinkes Manggarai Barat. Menurutnya, kepala puskesmas seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan ini secara transparan di tingkat internal.
Sementara Arif menolak memberikan penjelasan rinci terkait dugaan penyalahgunaan dana tersebut. Ia hanya mengatakan masalah itu telah diselesaikan secara kekeluargaan di Dinkes Manggarai Barat
"Sudah ada penyelesaian di Dinas Kesehatan, dimediasi oleh pak Kadis," ujar Arif melalui telepon.
(iws/iws)