Turis Norwegia Babak Belur Dihajar Sopir Taksi Online gegara Beda Arah

Internasional

Turis Norwegia Babak Belur Dihajar Sopir Taksi Online gegara Beda Arah

Muhammad Lugas Pribady - detikBali
Senin, 06 Jan 2025 10:19 WIB
Ilustrasi taksi online
Ilustrasi taksi online. (Foto: Getty Images/PeopleImages)
Denpasar -

Seorang turis asal Norwegia, Egil Christian Andersen, babak belur dihajar pengemudi taksi online yang ditumpanginya. Mereka cekcok setelah berdebat terkait arah tujuan.

Dilansir dari detikTravel, aksi sopir taksi online menghajar wisatawan ini terjadi di Phuket, Thailand, 30 Desember 2024. Akibat serangan itu turis Norwegia harus mengalami babak belur dan kembali mencuatkan insiden serupa yang kerap terjadi di wilayah tersebut.

Andersen langsung melaporkan kejadian ke Kantor Polisi Karon. Ia mengatakan kepada pihak kepolisian bahwa cekcok itu terjadi atas ketidaksepakatan tentang arah tujuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kejadian dimulai pada pukul 05.05 waktu setempat, saat Andersen memesan untuk diantarkan ke hotelnya di dekat Petak Soi 1, Phuket, yang jaraknya hanya 1 kilometer dari titik penjemputannya. Namun sang pengemudi malah menanyakan apakah Andersen akan pergi ke Bandara Internasional Phuket.

Bingung dengan hal itu, lantas membuat Andersen keluar dari mobil. Dan saat itulah serangan terjadi kepada Andersen.

ADVERTISEMENT

"Pengemudi itu mengambil barang lalu memukul saya beberapa kali," ujar Andersen.

Akibatnya Andersen mengalami luka dan memar di pelipis kiri, telinga, wajah, dan area lengan. Sehingga ia harus menerima pertolongan medis. Untungnya di area tersebut terdapat sebuah CCTV yang bisa dijadikan sebagai bukti.

"Saya juga telah menjadi supir taksi di Norwegia selama lebih dari 30 tahun. Perilaku seperti itu dapat mengakibatkan larangan mengemudi seumur hidup di negara saya," terangnya.

Kendati babak belur dan trauma, Andersen tetap memuji keindahan alam Phuket. Ia juga yakin bahwa pihak kepolisian di sana akan menindak lanjut kejadiannya itu. Pihak kepolisian juga telah melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pengemudi tersebut.

Kejadian yang sama, turis asal Rusia juga pernah mengalami tindak kekerasan oleh pengemudi ojek online di Pattaya, hanya karena ia meminta kepada pengemudi untuk memperlambat lajunya karena terlalu kencang.

Artikel ini telah tayang di detikTravel. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads