Jhoni Kaleb Lakarol babak belur setelah dihajar tiga anggota Kodim 1622 Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Selain luka di tubuh, tiga giginya patah akibat pukulan menggunakan selang air.
Ketiga anggota TNI yang terlibat adalah Sersan Fachrul M Kau, Pratu Israel A Mau, dan Pratu Imesrailindo Nenabu. Mereka menghajar Jhoni karena pria itu diketahui mabuk minuman keras sambil membawa parang dan hendak berbuat onar.
"Saat itu, anak-anak (anggota TNI) yang jaga Kodim (1622 Alor) kan anak muda semua yang baru habis Batalion. Ada tiga giginya (korban) yang patah juga," ujar Komandan Korem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, Minggu (5/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kronologi Kejadian
Menurut Brigjen Nunes, kejadian bermula pada Kamis (2/1) sekitar pukul 22.30 Wita, ketika Jhoni mabuk minuman keras jenis sopi dan membawa parang di jalan. Ia mengancam warga serta mencoba menyerang mereka.
Warga kemudian mengamankan Jhoni ke kantor desa setempat, tetapi ia kembali berupaya menyerang. Warga akhirnya melaporkan kejadian itu kepada Kodim 1622 Alor.
Sekitar pukul 23.00 Wita, anggota Kodim menjemput Jhoni di sekitar Jembatan Hitam, Kecamatan Teluk Mutiara. Di Makodim, Jhoni dianiaya oleh Fachrul, Israel, dan Imesrailindo hingga mengalami luka serius.
"Awalnya dia mabuk dan palang-palang (menghalangi) jalan dengan parang, (lalu) ditegur ulang-ulang oleh warga. Tapi malah mau menyerang warga," tutur Nunes.
Mediasi dan Hukuman Disiplin
Meski Jhoni telah membuat onar, Brigjen Nunes menegaskan tindakan main hakim sendiri oleh ketiga anggota TNI tersebut tidak dapat dibenarkan.
"Mereka itu tetap saya kasih hukuman disiplin. Mereka kan salah, mau bagaimana pun mereka tetap salah karena main hakim sendiri," ujar Nunes.
Keesokan harinya, keluarga Jhoni melaporkan kejadian tersebut. Letkol Inf Amir Syarifudin, Dandim 1622 Alor, memfasilitasi mediasi antara Jhoni, keluarganya, dan para pelaku. Mediasi berujung damai dan Jhoni telah menandatangani surat pernyataan perdamaian.
"Dandim juga sudah menyampaikan permintaan maaf atas kejadian tersebut," ujar Nunes.
Nunes menambahkan, tindakan pembinaan telah dilakukan, dan keluarga Jhoni membawa pria itu pulang ke rumah dengan catatan tidak mengulangi perbuatannya lagi.
(dpw/dpw)