Pilu Turis China, Diperkosa-Dirampok Tukang Ojek Saat Malam Tahun Baru di Bali

Round Up

Pilu Turis China, Diperkosa-Dirampok Tukang Ojek Saat Malam Tahun Baru di Bali

Aryo Mahendro - detikBali
Sabtu, 04 Jan 2025 07:07 WIB
ilustrasi
Ilustrasi pemerkosaan. (Foto: Dok.Detikcom)
Badung -

Peristiwa pilu dialami oleh seorang turis China, JT, saat merayakan malam tahun baru di Pulau Dewata. Turis China itu diperkosa dan dirampok tukang ojek pangkalan (opang) seusai menyaksikan pesta kembang api di kawasan Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, pada Rabu (1/1/2025) dini hari.

Kepolisian Daerah (Polda) Bali telah menerima laporan dari JT dan mulai mengusut kasus pemerkosaan dan perampokan itu. Adapun, JT melaporkan peristiwa yang dialaminya sehari setelah kejadian.

"Laporan polisinya sudah diteruskan ke Ditreskrimum Polda Bali untuk ditindaklanjuti. Saat ini, kasusnya masih penyelidikan karena lapornya baru kemarin," kata Kasubdit Penmas Polda Bali AKBP Ketut Ekajaya, Jumat (3/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta kasus pemerkosaan dan perampokan turis China oleh tukang ojek saat malam tahun baru di Bali.

Diperkosa Seusai Pesta Kembang Api

JT diperkosa oleh ojek pangkalan seusai menonton pesta kembang api saat malam tahun baru di Pantai Nyang Nyang, Pecatu, Kuta Selatan, Badung. Saat melaporkan kejadian itu ke Polda Bali, JT didampingi oleh temannya, KA.

ADVERTISEMENT

KA menuturkan JT awalnya menonton pesta kembang api bersama enam temannya. Selesai menonton, JT dan enam temannya bermaksud mencari ojek diantarkan pulang ke tempat tinggalnya di Jalan Labuansait, Pecatu.

Empat kawan JT lebih dulu mendapat tumpangan ojek. Sementara itu, JT dan dua temannya tak kunjung mendapatkan tumpangan.

JT lantas berjalan menuju pangkalan ojek terdekat. Ia melihat ada pengemudi ojek yang baru saja menurunkan penumpangnya. JT pun menghampiri tukang ojek itu dan meminta diantarkan pulang ke vila tempatnya menginap.

Ojek itu lalu berangkat mengantarkan JT dan meninggalkan dua temannya yang belum mendapatkan tumpangan. Bukannya mengantar pulang, ojek itu malah membawa JT ke Jalan Batu Kandik, Pecatu. Ia lantas memperkosa TJ di tengah hari yang masih gelap dan sepi.

"JT mencoba menelepon temannya, tapi tidak ada sinyal," tutur KA, Jumat.

"JT masih berusaha melawan. Tapi si driver itu mencekik dan melakukan tindakan asusila terhadap JT," imbuhnya.

Gelang Berlian Dirampok Seusai Diperkosa

Seusai memperkosa, opang itu meminta uang kepada JT. Namun, JT menolak karena tidak memiliki uang.

Pria tukang ojek yang belum diketahui identitasnya itu lantas mengobrak-abrik isi tas JT. Ia tidak menemukan uang sepeser pun di dalam tas turis China itu.

"Si driver menggeledah tas JT dan tidak menemukan apa-apa," kata KA.

Tak kehabisan akal, tukang ojek itu lalu menggasak gelang berlian yang dipakai JT. Setelah merampas perhiasan itu, tukang ojek tersebut bergegas kabur dan meninggalkan JT.

"JT lalu lari ke rumah warga untuk meminta pertolongan. Dia meminta pertolongan untuk menelepon temannya. Temannya datang dan mengantar JT ke rumah sakit," imbuh KA.

Rusak Citra Bali

Dinas Pariwisata (Dispar) Bali prihatin atas kasus pemerkosaan tukang ojek terhadap turis China itu. Kasus tersebut berpotensi merusak citra Bali sebagai destinasi wisata favorit dunia.

"Kami akan mengkoordinasikan dengan instansi terkait, saya akan telusuri. Kami berharap (polisi) harus tindak tegas yang begini-begini," kata Kepala Dinas Pariwisata Bali, Tjokorda Bagus Pemayun, Jumat.

Pemayun juga menyayangkan insiden yang dialami turis asal China itu. Terlebih, peristiwa itu terjadi di tengah meningkatnya kunjungan wisatawan ke Pulau Dewata.

"Sangat memprihatinkan, di tengah tren kunjungan meningkat dan beberapa kali Bali mendapatkan predikat yang diakui oleh dunia," pungkasnya.




(iws/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads