Suami yang Bunuh Istri di Bima Diduga Bawa Kabur Anak

Suami yang Bunuh Istri di Bima Diduga Bawa Kabur Anak

Rafiin - detikBali
Kamis, 02 Jan 2025 14:44 WIB
Potret istri yang dibunuh suami bersama anaknya.
Foto: Potret istri yang dibunuh suami bersama anaknya. (Istimewa)
Bima -

Ilham (30), pria di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang membunuh istrinya, Jumiati, diduga juga membawa kabur anak perempuan mereka, NH (6). Jumiati, tenaga kerja wanita (TKW) asal Lingkungan Songgela, Kelurahan Ule, Kecamatan Asakota, Kota Bima, tewas dihabisi Ilham setelah beberapa hari tiba dari Malaysia.

"Iya, dibawa kabur sebelum kejadian (pembunuhan) kemarin," kata Kapolsek Asakota, Iptu Hairul Nurrahman, kepada detikBali, Kamis, (2/1/2025).

Hairul mengungkapkan saat ini polisi masih mencari keberadaan anak Jumiati. Salah satunya dengan mendatangi kediaman Ilham di Desa Tanjung Mas, Kecamatan Monta, Kabupaten Bima.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih dicari. Bersamaan dengan memburu Ilham, terduga pelaku yang menusuk istrinya hingga meninggal," ungkapnya.

Salah seorang sepupu mendiang Jumiati, Yuni, mengatakan sebelum kejadian pembunuhan, Ilham datang untuk mengambil NH di rumah mertuanya di Lingkungan Songgela, Kelurahan Ule. Setelah itu, dititipkan ke seseorang yang mengendarai motor dan memboncengnya saat datang ke rumah.

ADVERTISEMENT

"Ilham menyuruh orang yang mengendarai motor yang datang bersamanya membawa duluan anaknya," ungkap Yuni.

Setelah itu, Yuni melanjutkan, Ilham menemui Jumiati yang sedang menjemur pakaian di sekitar rumah. Saat itu, Ilham menusuk Jumiati menggunakan golok. Setelah itu, Ilham kabur melarikan diri ke arah pegunungan.

"Sejak kemarin sampai hari ini keponakan kami, NH belum berhasil ditemukan. Kami berharap segera ditemukan karena kondisinya sedang sakit," ujarnya.

Yuni menambahkan sebelum meninggal ditusuk suaminya, Jumiati baru lima hari berada di Kota Bima. Dia empat tahun menjadi TKW di Hong Kong.

"Almarhumah pulang cuti, karena rindu orang tua dan anaknya. Sekalian urus cerai karena tak sanggup menjadi korban KDRT suaminya," tandas Yuni.




(hsa/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads